7 Manfaat Bermain Lilin Mainan untuk Anak

Manfaat Permainan Lilin untuk Anak (Foto: Pixabay)

Mainan anak memang ada banyak ragamnya, tapi anak mana yang tidak suka bermain dengan lilin mainan? Aneka warnanya yang cerah, teksturnya yang lembek empuk, belum lagi bila dilengkapi aneka mainan untuk membentuknya. Tidak hanya anak, bisa jadi ini juga mainan favorit Anda waktu kecil ya, Moms?

Tapi lilin mainan saat ini mungkin berbeda dengan yang Anda mainkan dulu. Kini, beberapa produsen mainan ternama menawarkan lilin mainan dengan kualitas yang lebih baik dan aman untuk anak-anak dari segala usia karena tidak beracun dan lebih lembut. Playdough atau Fundough misalnya.

Selain lilin mainan yang dijual di toko, Anda juga dapat membuat lilin mainan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di dapur Anda. Seperti tepung terigu, minyak, garam dan pewarna makanan.  Selain hemat, Anda dapat membuatnya dalam jumlah banyak agar anak bisa bermain sepuasnya! Asyik, kan?

Namun tidak hanya asyik dimainkan, adonan atau lilin mainan ternyata juga bisa memberi banyak manfaat untuk anak lho, Moms! Khususnya anak-anak yang masih dalam usia balita. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus

Saat anak membentuk adonan menjadi bentuk yang berbeda, mereka membangun kekuatan di tangan mungil mereka. Gerakan meremas, menggulung, memilin, meratakan, membentuk bulat dan berbagai gerakan lain yang dilakukan anak akan membantunya mengembangkan otot-otot tangan yang sangat berguna untuk beragam keterampilan lain di masa depan. Keterampilan memegang pensil atau menggunakan gunting, misalnya.

Aneka Kue yang Terbuat dari Mainan Lilin (Foto: Pixabay)

2. Menenangkan Anak

Adonan atau lilin mainan juga bisa membantu menenangkan anak-anak. Meremasnya dapat meredakan ketegangan, melepaskan energi berlebih, meningkatkan fokus, dan mengekspresikan emosi anak. Jadai jika anak Anda sedang rewel atau uring-uringan, coba saja tawarkan untuk bermain lilin mainan dan saksikan bagaimana secara alami sikapnya menjadi lebih tenang.

3. Mendorong Kreativitas

Tidak peduli berapa banyak warna lilin mainan yang anak miliki, ada sejumlah kreasi tak terbatas yang dapat dibuat anak-anak dari lilin mainannya. Membuat sebuah objek dari awal hingga selesai juga dapat mendorong anak-anak Anda untuk memperluas imajinasi mereka dan berpikir dengan cara baru yang inovatif.

Anak Bermain Llilin (Foto: Pixabay)

4. Meningkatkan Koordinasi Mata-Tangan

Biasanya anak bermain lilin mainan dengan beberapa alat tambahan. Seperti pisau plastik kecil, cetakan dengan aneka bentuk hingga rolling pin atau alat penggiling adonan. Saat menggunakan alat-alat ini, anak mengembangkan koordinasi tangan-matanya dengan 'memaksa' kemampuannya untuk memanipulasi materi agar sesuai dengan ide-ide yang ada di kepala.

5. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Coba dorong anak untuk bermain lilin mainan bersama anak-anak lain atau bahkan dengan Anda. Ini adalah kesempatan bagus untuk meningkatkan keterampilan sosial balita Anda.

Bagaimana caranya? Mintalah anak untuk berbagi warna atau alat, serta bercakap-cakap tentang ide-ide mereka. Minta anak untuk menceritakan apa yang ia buat, menjelaskan bagaimana ia membuatnya dari awal atau berpendapat tentang bentuk yang Anda buat.

Pohon Buah dari Mainan Lilin (Foto: Pixabay)

6. Mendukung Kemampuan Berhitung dan Literasi Anak

Sulit untuk menyuruh anak belajar? Ajak bermain lilin saja, Moms! Sambil bermain Anda bisa mengajarkan si kecil tentang bentuk, deskripsi, dan banyak lagi. Jangan lupa ajak anak berhitung. Tanyakan pada anak, ada berapa bulatan lilin merah di depannya? Atau buat lah 'pohon buah' dari lilin dan minta anak menghitung jumlahnya.

Anda juga bisa membuat bentuk-bentuk angka aneka warna dari lilin mainan agar anak semangat menghitungnya.

7. Menjauhkan Anak dari Gadget

Bermain lilin juga membantu anak menghabiskan waktu sekaligus berlatih konsentrasi sambil menggunakan sejumlah indra dan keterampilan dalam prosesnya. Jauh lebih baik daripada membiarkan anak bermain gadget atau duduk di depan TV sepanjang hari, kan?