9 Cara Bangun Komunikasi Efektif dengan Anak

2 Juni 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak dan Ibu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak dan Ibu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki keluarga yang bahagia merupakan dambaan setiap orang. Tidak hanya menjaga keharmonisan dengan pasangan, tapi keharmonisan dengan anak juga perlu usaha-usaha yang baik.
ADVERTISEMENT
Misalnya, saat anak punya pendapat yang berbeda, dan mulai suka membantah semua perkataan yang Anda katakan padanya. Daripada cepat-cepat memarahi dan melabeli anak dengan kata tidak sopan, lebih baik bangunlah komunikasi efektif dengan anak.
Dirangkum dari buku "Menjadi Orang Tua Hebat" yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta (2017), begini cara berkomunikasi efektif dengan anak:
1. Jadilah pendengar yang baik saat anak sedang bercerita atau berbicara dengan Anda. Tentu saja ini termasuk tidak memotong di tengah-tengah pembicaraan.
2. Dengarkan pendapat, pikiran dan ungkapan perasaan anak secara seksama.
Ibu dan anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dan anak (Foto: Thinkstock)
3. Tataplah anak dengan penuh kasih sayang ketika Anda berbicara dengan Anda. Dan bukannya memandang anak dengan tatapan curiga dan tidak suka, sebab ia akan merasa tidak nyaman dan malas bercerita lagi dengan Anda nantinya.
ADVERTISEMENT
4. Belajar untuk membaca bahasa tubuh dan perilaku anak. Dari situ, Anda bisa melihat ada hal-hal lain yang sedang ia tutup-tutupi atau tidak. Bila ada, bujuk anak untuk bisa terbuka, tapi jangan terlalu diinterogasi.
5. Gunakan kata-kata yang memotivasi ketika anak sedang bersedih atau merasa gagal dalam ujiannya seperti ‘ayo nak kamu harus bangkit’, ‘gagal sekarang, belum tentu gagal nanti, nak’, ‘jangan menyerah, mama papa selalu ada di sini kalau kamu butuh.’
6. Gunakan kata-kata yang benar dan jelas ketika berbicara dengan anak. Hindari juga mengikuti perkataan anak yang salah seperti ‘es klim’ untuk es krim.
Ilustrasi ibu dan anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
7. Mendampingi kegiatan belajar anak. Meski anak sudah mengikuti kelas bimbingan belajar, bukan berarti Anda bisa lepas tangan, Moms. Mendampingi kegiatan belajar anak berfungsi untuk menguatkan ikatan batin orang tua dan anak, bantu menambah kosakata anak, dan meningkatkan kemampuan menulis anak.
ADVERTISEMENT
8. Hindari penggunaan kata 'jangan' pada anak. Misalnya ketika anak mencoret-coret tembok, sebaiknya Anda jangan langsung membentak dan memarahi anak, tapi katakan 'sayang, kalau kamu mau gambar, jangan di tembok ya, gambarnya di kertas. Nanti kita beli buku gambar yang baru ya'
9. Ajaklah dengan kata yang positif dan laranglah anak dengan alasan yang bisa dimengerti dan dipahami anak. Untuk mengetahui cara katakan 'tidak' pada anak, klik di sini, Moms.