9 Jenis Pangan yang Perlu Dihindari untuk Dijadikan Makanan Bayi

5 Desember 2019 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI saja sudah tidak cukup lagi sebagai satu-satunya makanan bayi, setelah enam bulan pertamanya. Dan karenanya, orang tua sudah bisa menyajikan makanan padat, bisa itu berbahan dari sayuran juga buah-buahan. Prinsipnya adalah mesti yang: bersih, beragam dan kaya gizi, Moms.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, tekstur makanan padatnya juga perlu disesuaikan dengan kemampuan si kecil, yakni mulai dari sangat lunak berangsur-angsur kasar. Meski perlu dikenalkan dengan berbagai jenis makanan, tidak berarti benar-benar semuanya boleh diberikan, terutama pada tahap awal pemberiannya ini.
bayi makan Foto: Shutterstock
Sebab, justru itu dapat membahayakan si kecil, Moms. Makanan apa saja yang sebaiknya dihindari tersebut? Menurut dr. I.G.A.N Ayu Partiwi, SpA, MARS dalam lamannya adalah sebagai berikut:
1. Makanan Berlemak
MPASI Labu Parang dengan Campuran Oatmeal yang Sehat untuk BayiFoto: Shutterstock
Jenis makanan pertama yang harus Anda hindari untuk diberikan pada si kecil adalah makanan berlemak. Kenapa? Sebab makanan berlemak sulit untuk dicerna dalam tubuh bayi. Jadi enzim lipase, enzim pencerna lemak, dalam usus bayi masih terbatas dan bila Anda paksa berikan dapat membuat bayi menjadi kembung dan diare.
ADVERTISEMENT
2. Telur Mentah atau Setengah Matang
Ilustrasi telur mentah Foto: Unsplash
Selain makanan berlemak, telur mentah atau setengah matang juga tidak boleh diberikan pada tahap awal pemberian makanan bayi. Pasalnya telur yang tidak matang dapat menyebabkan keracunan karena adanya bakteri Salmonella. Lalu, telur mentah juga mengandung antitripsin yang membuat protein dalam telur tidak dapat dicerna di dalam usus, Moms.
3. Madu
ilustrasi madu Foto: Shutterstock
Madu juga sebaiknya tidak diberikan pada awal pemberian MPASI atau bayi di bawah 1 tahun. Alasannya karena cairan manis ini mengandung bakteri Clostridium botulinum dan apabila terjadi keracunan maka dapat berakibat fatal.
Jadi tunda dulu keinginan untuk memberikan madu pada bayi. Nantinya bila si kecil sudah di atas 1 tahun baru Anda bisa memberikan madu. Tapi pastikan madu yang Anda beli hanya madu murni ya, Moms.
ADVERTISEMENT
4. Kacang Utuh
Ilustrasi Kacang-kacangan Foto: Shutterstock/Liliya Kandrashevich
Moms, sebenarnya kacang khususnya kacang tanah dan produk olahannya dapat diberikan pada bayi sejak usia 6 bulan --jika tidak memiliki riwayat alergi--, hanya saja hindari memberikan kacang-kacangan atau biji-bijian dalam keadaan utuh pada tahap awal pemberian makanan bayi sampai anak di bawah 5 tahun karena dikhawatirkan si kecil akan tersedak, Moms.
5. Garam dan Produk yang Mengandung Garam
Ilustrasi Garam Foto: Pixabay
Garam dan produk yang mengandung garam seperti kaldu blok, penyedap rasa atau kecap asin juga perlu dihindari saat awal pemberian makanan bayi. Ya, pemberian garam dapat memaksa ginjal bayi yang belum berkembang dan berfungsi sempurna untuk bekerja keras.
Tapi bukan berarti makanan bayi tidak boleh diberi garam. Sah-sah saja memberikannya tapi tunda dulu sampai usia bayi mencapai 8 bulan, itu pun hanya bisa 1,4 sendok teh saja. Meski begitu, ada juga dokter lainnya yang menyarankan agar makanan bayi tidak usah diberi perasa apapun sampai si kecil dapat mengkonsumsi makanan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
6. Gula Olahan dan Pemanis Buatan
Gula. Foto: pixabay.com
Ya Moms, gula olahan dan pemanis buatan seperti gula pasir, gula merah dan sirup juga sebaiknya tidak dimasukan ke dalam makanan bayi. Alasannya karena gula atau makanan manis dapat menyebabkan gangguan selera pada makanan yang lebih bergizi. Tak hanya itu, penggunaan pemanis buatan juga berdampak tidak baik bagi kesehatan ginjal bayi.
7. Makanan yang Mengandung Nitrat
Ilustrasi wortel Foto: Pixabay
Moms, nitrat merupakan senyawa alami dalam tumbuhan khususnya sayuran seperti: wortel, bit, bayam dan sawi hijau. Nitrat akan dikonversi selama 1 hingga 2 hari menjadi nitrit yang dapat bereaksi dengan hemoglobin untuk membentuk methemoglobin yang tidak bisa mengikat oksigen. Maka dari itu sebaiknya hindari sayuran yang mengandung nitrat ketika bayi berusia di bawah 6 bulan.
ADVERTISEMENT
8. Makanan yang Mengandung Gluten
com-Roti Gandum Foto: Shuttertsock
Ya Moms selain nitrat, kandungan gluten yang terdapat pada: gandum, rye, barley dan oat / havermut, termasuk produk olahannya seperti roti, kue, biskuit dan aneka pasta juga tidak dianjurkan pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Penyebabnya adalah karena bayi belum mampu untuk mencernanya dan bila diberikan justru dapat memicu kembung, mual dan diare.
9. Susu Sapi
Susu sapi Foto: Pixabay
Seperti yang kita tahu, bayi hanya boleh mengkonsumsi ASI saja maka dari itu bayi yang berusia di bawah 12 bulan tidak boleh minum susu sapi. Pasalnya kandungan zat besi dalam susu sapi rendah, lalu kadar natrium juga tinggi, memiliki kalium dan klorida dan seluruh unsur tersebut dapat membebani ginjal bayi.
ADVERTISEMENT
Lalu susu sapi juga mengandung protein yang dapat berisiko memicu alergi pada sebagian bayi, yaitu beta lakto globulin. Gejala alerginya dapat berupa diare, muntah, eksim atau ruam kulit. Bila Anda membaca dengan teliti pada label susu, di sana juga tertulis kalau susu tidak diperuntukan bagi anak di bawah dua tahun, lho.