Alami Pembekuan Darah Setelah Melahirkan, Kapan Perlu ke Dokter?

Setelah melahirkan , wanita mempunyai risiko mengalami perdarahan. Sebagian besar kondisi ini normal terjadi akibat lepasnya lapisan rahim ibu. Namun tidak semua darah yang keluar berbentuk cair. Beberapa darah justru mengalami penggumpalan atau pembekuan, dan terjadi sampai enam minggu setelah melahirkan.
Dikutip dari Mom Junction, gumpalan darah biasanya mirip seperti buah plum atau bola golf. Warna nya pun juga bervariasi, bisa berwarna merah terang, merah tua, hingga kecokelatan. Di samping itu, pembekuan darah setelah melahirkan biasanya juga disertai dengan pembengkakan di satu kaki, perubahan warna kulit, dan kulit terasa lebih hangat saat disentuh.

Studi terbaru juga mengungkapkan bahwa melahirkan dengan operasi caesar memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah pascamelahirkan. Oleh karena itu, sebelum melahirkan ibu perlu melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mencegah berbagai komplikasi, termasuk penggumpalan darah.
Meski normal terjadi, penggumpalan darah setelah melahirkan juga bisa berbahaya untuk kesehatan ibu. Lantas, gejala apa saja yang perlu diwaspadai?
Gejala Pembekuan Darah yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Cleveland Clinic, beberapa gejala pembekuan darah yang memerlukan perawatan dokter, yaitu:

- Demam lebih 38 derajat Celcius.
- Menggigil.
- Gumpalan darah berbau busuk.
- Gumpalan darah berukuran lebih besar dari buah plum atau bola golf.
- Muncul rasa nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Kesulitan buang air kecil.
- Nyeri perut tidak berkurang
- Muncul kemerahan, bengkak, memar, dan nyeri pada perineum atau luka bekas jahitan operasi.
- Jumlah darah yang keluar semakin banyak sampai perlu mengganti pembalut lebih dari satu setiap jamnya.
- Penglihatan kabur.
- Sakit kepala.
- Gangguan pernapasan.
- Nyeri dan kemerahan di payudara.
- Muncul tanda depresi setelah melahirkan, salah satunya cemas berlebihan.
- Penurunan kesadaran.
Meski pembekuan darah setelah melahirkan sulit dicegah, tetapi ada beberapa yang dipercaya bisa mengurangi risiko tersebut, seperti banyak minum air putih, hindari melakukan banyak aktivitas setelah melahirkan, tidak menyentuh bekas luka melahirkan untuk mencegah perdarahan, dan posisi kaki lebih tinggi saat duduk atau berbaring.