Anak Balita Nempel Terus Sama Ibu? Hadapi dengan Cara Ini

26 Desember 2019 16:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan balita. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan balita. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak anak balita yang maunya hanya dekat dengan ibunya saja. Ya Moms, si kecil mungkin akan terus mengikuti Anda kemanapun Anda pergi. Apakah anak balita Anda juga begitu?
ADVERTISEMENT
Bila ya, tak perlu khawatir, karena sebenarnya hal itu wajar terjadi. Ada banyak penyebab yang membuat balita Anda susah lepas dari Anda. Misalnya saja, karena si kecil merasa senang dan nyaman jika berada di dekat ibunya. Hubungan emosional yang kuat antara Anda dan anak juga bisa jadi alasan si kecil selalu ingin bersama Anda.
Tapi, kalau anak terus-terusan 'mengekor' hingga Anda tak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah atau hal lainnya, bikin frustasi juga ya, Moms.
Ilustrasi balita yang tak mau lepas dari ibunya. Foto: Shutterstock
Jika terus didiamkan, ia akan mengalami kecemasan karena tidak mau dirawat oleh orang lain kecuali orang tuanya. Selain itu, ketika dewasa nanti, anak balita Anda mungkin akan kesulitan untuk beinteraksi dengan teman sebayanya.
Nah agar si kecil tidak terus-terusan mengekor, begini cara menanganinya seperti dilansir Young Parents Singapore.
ADVERTISEMENT
Mengajarinya jadi Mandiri
Sebagian besar orang tua mungkin masih merasa takut untuk melepas anak balita melakukan segala sesuatunya sendiri. Namun bila Anda tak mempercayai si kecil melakukan hal apapun sendiri, anak selalu bergantung pada Anda. Anda mungkin akan merasa kesulitan sendiri ke depannya, Moms.
Jadi ajari si kecil untuk lebih mandiri dengan cara membiarkannya melakukan hal baru dengan sendirinya. Ingatkan diri Anda juga bahwa ia tak akan mengalami gangguan psikologis hanya karena Anda membiarkannya main sendiri selama 10 menit atau 15 menit.
Ilustrasi ibu dan anak balita. Foto: Shutterstock
Sediakan Banyak Mainan
Dia mungkin akan mulai terbiasa tanpa Anda bila diperkenalkan dengan berbagai permainan yang menarik. Belilah beberapa mainan yang sesuai dengan umurnya. Bermain bisa membuatnya merasa senang, beberapa permainan juga bisa merangsang perkembangan kognitifnya, Moms. Nah setelah ia aktif bermain, katakan padanya bahwa Anda akan berada di ruangan dekat dengannya dan akan kembali sebentar lagi.
ADVERTISEMENT
Beri Jarak untuk Merespons
Ketika anak balita Anda sudah mulai berteriak-teriak memanggil nama Anda saat meninggalkannya, jangan buru-buru merespons dengan menghampirinya. Biarkan dulu beberapa saat, Moms. Mungkin akan sulit bagi Anda mendengar rengekannya, tapi jika tak dilakukan ia akan terbiasa melakukan itu lagi.
Ilustrasi ibu dan balita. Foto: Shutterstock
Datang dengan Wajah Tersenyum
Hindari menampakkan wajah sedih ketika Anda menghampirinya setelah Anda meninggalkannya beberapa saat. Pastikan Anda datang dengan wajah penuh senyum untuk menghiburnya. Hal itu bisa meyakinkan anak balita Anda bahwa Anda tidak kesal dengan perilakunya. Setelah agak tenang, kembalilah ke ruangan lain lagi.
Bertahan
Ya Moms, sangat sulit untuk meninggalkan balita Anda sendirian dengan air matanya yang terus jatuh. Tapi Anda harus bertahan bila tidak ingin si kecil terus mengekor.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa waktu, anak Anda mungkin akan merasa marah karena Anda meninggalkannya sendiri dan ada protes darinya. Tapi bila percobaan ini dilakukan terus-menerus, Anda akan merasakan perbedaannya, sebab balita Anda akan mencoba untuk mandiri.