Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Saat anak mengaku sudah punya pacar atau sedang berpacaran dengan seseorang, wajar bila orang tua merasa terkejut. Apalagi bila si kecil masih jauh dari usia remaja. Mungkin saja, kita sebagai orang tua merasa takjub, tak percaya atau sulit menerimanya. Masa iya anak kecil sudah pacaran?
ADVERTISEMENT
Namun menurut psikolog asal Chicago, Amerika Serikat, Cynthia Langtiw, sangat wajar bila anak yang telah bersekolah merasakan ketertarikan dan kasih sayang pada teman-teman di sekolahnya, Moms. Dilansir Parents, Cynthia menjelaskan hal ini umum terjadi karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah dibandingkan bersama keluarganya.
Cynthia lebih lanjut menjelaskan, sebagai orang tua sebaiknya kita tidak panik karena justru ada hal-hal yang perlu kita lakukan saat anak masuk dalam fase ini. Apa saja?
1. Tetap Tenang
Jangan panik apalagi memarahi si kecil saat ia mengaku sudah memiliki pacar atau sedang berpacaran. Jika Anda langsung marah padanya, justru ini memberikan pesan yang salah tentang pacar atau pacaran. Anak butuh arahan yang benar dari orang tuanya, jangan sampai ia mendapat penjelasan yang salah dari orang lain.
ADVERTISEMENT
2. Tanyakan Artinya
Coba tanya pada anak apa sebenarnya yang ia pahami dari kata pacar atau pacaran. Bisa jadi ini bertolak belakang dengan dugaan Anda sebagai orang tua. Mungkin setelah Anda tanya, pacar yang dia maksud adalah temannya yang suka menggandengnya, teman membaca, teman yang suka memberinya cokelat atau teman berbagi makanan di sekolahnya.
3. Jangan Menertawai Anak
Jangan menertawakan arti kata pacar atau pacaran yang dimaksud oleh anak , Moms. Mungkin terdengar lucu bagi kita sebagai orang dewasa pacar yang dimaksud oleh anak adalah temannya yang sering membantunya atau temannya yang sering menemaninya makan di kantin sekolah.
Jangan pula meremehkan hal itu. Tujuannya supaya si kecil tetap merasa nyaman sehingga mau membuka diri kepada Anda tentang hal-hal apa yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
4. Beri Penjelasan
Coba jelaskan pada anak pada dengan memberi penjelasan sederhana yang mudah dipahaminya, seperti pacaran itu untuk anak perempuan dan laki-laki yang sudah dewasa. Bila si kecil memiliki teman perempuan atau laki-laki, bukanlah pacaran. Jelaskan padanya itu adalah berteman atau bersahabat.
5. Harus Waspada
Meski harus tenang, tetapi sebaiknya Anda tetap waspada bila pacar yang dimaksud oleh anak adalah orang dewasa beda jenis kelamin, misalnya tetangga, sopir, guru dan lain-lain. Cari tahu lebih dalam seperti apa yang dimaksud anak berpacaran dengan orang yang dimaksudnya dan apa yang dilakukan orang tersebut terhadap si kecil.
Yang juga sangat penting, bekali anak dengan pengetahuan mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang dewasa, khususnya lawan jenis terhadap dirinya. Misalnya seperti menyentuh alat kelamin, meraba tubuh atau mencium pipi dan bibirnya.
ADVERTISEMENT