Anak Suka Bercanda saat Salat Tarawih, Orang Tua Harus Bagaimana?

23 Mei 2019 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak salat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak salat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salat tarawih di masjid bisa jadi momen yang paling menyenangkan bagi anak selama bulan Ramadhan. Biasanya, saat salat tarawih di masjid dekat rumah, si kecil akan bertemu dengan teman-teman mainnya.
ADVERTISEMENT
Tak jarang waktu salat tarawih akhirnya dijadikan kesempatan untuk bermain dan bercanda. Aktivitas itu, tentu saja bisa mengganggu kekhusyukan jemaah lain yang sedang menunaikan ibadah.
Jika anak Anda termasuk yang sering melakukan hal itu, kira-kira orang tua harus bagaimana, ya?
Anak salat. Foto: Shutterstock
Jangan langsung memarahi anak ya, Moms. Menurut psikolog pendidikan dan Wakil Ketua Yayasan Peduli Musik Anak Indonesia, Karina Adistiana, Anda harus mencari cara agar anak tidak lagi menjadikan waktu salat di masjid sebagai waktu bercanda.
"Anak bercanda kan, karena bertemu dengan teman-temannya. Coba deh untuk pergi ke masjid bersama anak. Jadikan salat tarawih di masjid itu sebagai momen bonding dengan anak, sebagai quality time sama anak," jelas psikolog yang akrab disapa Anyi ini kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
anak salat Foto: shutterstock
Beri tahu dan ajaklah anak berdiskusi, bahwa bercanda dan bermain tentu boleh saja, tapi tetap ada waktunya. Saat beribadah merupakan waktu yang tidak boleh ia gunakan untuk bercanda. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda juga harus memberikan contoh pada anak bagaimana beribadah dengan baik dan khusyuk.
"Orang tua juga harus memberi contoh di rumah bagaimana salat yang khusyuk itu. Jangan hanya teori saja, tapi anak juga lihat di rumah kalau orang tuanya ya saat salat memang khusyuk," kata Anyi.
Ya Moms, Anyi menambahkan, mengajarkan agama pada anak adalah ranah tanggung jawab orang, sehingga Anda tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya begitu saja kepada guru ngaji atau guru agamanya di sekolah. Anak usia 12 tahun ke bawah masih perlu didampingi dalam belajar agama, sehingga lakukanlah dengan sepenuh hati.
ADVERTISEMENT
"Intinya ajak anak berdiskusi, dampingi anak dalam belajar agama dan berikan contoh yang baik sehingga bisa ditiru oleh anak-anak," tutup Anyi.