Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mendapati anak tampak pucat meski Anda merasa kondisi kesehatannya baik-baik saja? Misalnya ia tetap bisa bermain dan menjalani aktivitas rutin di sekolah. Nah Moms, kita sebagai orang tua perlu mengenali kondisi pucat pada anak, karena bisa saja hal itu menjadi tanda dari suatu penyakit yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), salah satu penyebab anak terlihat pucat adalah karena anemia.
Anemia sering dikaitkan dengan istilah kurang darah, padahal definisi itu tak sepenuhnya tepat, Moms. Anemia merupakan manifestasi klinis akibat rendahnya kadar hemoglobin atau kurangnya jumlah sel darah merah pada tubuh manusia.
Kondisi anemia pada anak bisa disebabkan karena 3 hal, seperti: pembentukan sel darah merah yang tidak mencukupi, terlalu banyak sel darah merah yang mengalami penghancuran atau rusak, atau kehilangan darah akibat perdarahan.
Anemia akibat kekurangan zat besi juga merupakan salah satu penyebab terbesar seorang anak terkena anemia. Menurut data IDAI, sekitar separuh anak Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Selain itu, kekurangan vitamin B12 dan asam folat merupakan penyebab lain anemia pada anak, meskipun lebih jarang dijumpai.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara mengetahui seorang anak terkena anemia?
Sering kali orang tua tidak menyadari bahwa anaknya mengalami anemia, bahkan menganggap bahwa si kecil berkulit putih, padahal sebenarnya pucat. Pucat memang merupakan gejala anemia yang paling mudah ditemukan, biasanya dapat dilihat pada kelopak mata, bibir, telapak tangan atau dasar kuku.
Anda dapat membandingkan derajat kemerahan telapak tangan atau kelopak mata anak dengan diri Anda sendiri, Moms. Deteksi ini merupakan cara yang paling mudah dalam mengenali anemia, karena paling gampang terlihat.
Selain itu, ada beberapa tanda lain yang dapat diketahui oleh orang tua sebagai gejala anemia, seperti anak tampak sering mengantuk, lesu, mudah lelah, sering mengeluh pusing, atau sulit berkonsentrasi untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Anak yang anemia juga cenderung memiliki denyut nadi yang lebih cepat dibanding anak normal. Pada anemia akibat kekurangan zat besi sering kali disertai perubahan sikap anak menjadi lebih iritabel dan gangguan fungsi sosial sehingga mengalami masalah dalam pergaulan dengan teman-temannya.
Pada anemia akibat suatu penyakit tertentu, dapat pula timbul gejala lain seperti mata atau kulit terlihat kuning atau air kemih berwarna gelap seperti air teh. Penyakit kekurangan enzim tertentu bisa merupakan penyebab anemia dengan gejala seperti ini akibat hancurnya sel darah merah dalam waktu yang cepat.
Adanya lebam atau bercak merah di kulit anak, atau adanya benjolan-benjolan di leher atau perut membesar, dapat merupakan penyakit kanker yang gejalanya disertai anemia. Apabila Anda mendapati anak mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan kondisi si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT