Anak Tidak Semangat Belajar? 10 Hal Ini Bisa Jadi Sebabnya

16 November 2018 9:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jangan dulu putus asa atau marah bila anak tampak tidak semangat belajar, Moms. Berputus asa atau memarahi anak tidak akan memberi solusi. Alih-alih, anak merasa tidak mendapatkan dukungan dari Anda.
ADVERTISEMENT
Bila setiap diminta belajar anak Anda mengelak atau tampak tak semangat, lebih baik berusahalah mencari tahu alasan atau penyebabnya. Mengetahui penyebab dengan jelas dapat membuat Anda memutuskan bagaimana harus bersikap atau membantu anak. Tidak mau kan, anak terus-terusan seperti ini?
Nah, untuk membantu Anda, berikut kumparanMOM merangkum 10 hal yang paling sering menjadi penyebab anak tidak semangat belajar.
Ilustrasi anak menangis di sekolah (Foto: Shutterstock)
1. Bullying
Anak-anak yang mengalami perundungan atau bullying umumnya mengalami kecemasan dan penurunan kepercayaan diri. Akibatnya, mereka cenderung kehilangan fokus di sekolah karena alih-alih berkonsentrasi pada pelajaran anak lebih khawatir tentang bagaimana ia harus menghadapi perundungnya.
Beberapa anak bahkan akan mencari berbagai cara untuk bisa menghindar dari kelas dan sekolah untuk menghindari pem-bully.
ADVERTISEMENT
2. Metode pengajaran yang buruk
Ketika sekolah menggunakan 'ceramah' sebagai metode pengajaran utama mereka, sesi pembelajaran menjadi statis. Anak-anak dapat dengan mudah merasa bosan, kehilangan fokus dan bisa saja malah melamun tanpa belajar apapun di dalam kelas.
Ilustrasi anak takut hadapi ujian (Foto: Shutterstock)
3. Materi yang sulit
Beberapa sekolah menggunakan kurikulum yang kaku dan siswa diberi banyak tes serta tugas-tugas yang berat. Beberapa anak bisa saja merasa sulit menjalani tuntutan ini lantas cenderung menyerah daripada memaksa dirinya lebih keras lagi.
4. Takut gagal
Berbagai tugas atau tes di sekolah juga menuntut anak melakukan berbagai persiapan dengan intensitas tinggi selama periode waktu tertentu. Ini bisa menanamkan rasa takut gagal. Rasa takut gagal inilah yang dapat membuat anak mengalami ketidaktertarikan pada seluruh kegiatan belajar.
Mengejar nilai membuat anak tidak menikmati proses belajar (Foto: Shutterstock)
5. Fokus pada pelajaran dan bukan pada proses belajar
ADVERTISEMENT
Banyak sekolah yang memacu siswa untuk melahap pelajaran secepat mungkin demi mencapai hasil atau nilai maksimal tapi mengabaikan proses belajar itu sendiri. Akhirnya anak tidak paham bagaimana menerapkan atau menghubungkan apa yang mereka pelajari pada kehidupan nyata.
Ketika anak tidak bisa memahami hubungan ini, mereka akan merasa pelajaran membosankan, tidak ada gunanya atau berlebihan.
Ilustrasi anak berbohong (Foto: Shutterstock)
6. Lingkungan yang tidak mendukung
Suasana belajar mendukung sangat penting untuk anak. Ini bukan cuma soal ruang atau meja belajarnya lho, Moms! Hubungan atau pernikahan orang tua, masalah keluarga, keseharian yang penuh tekanan atau gangguan konstan seperti TV di ruang keluarga yang selalu menyala dapat menciptakan lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar.
Hubungan yang tegang atau kurangnya kedekatan antara orang tua dengan anak juga berkontribusi pada lingkungan belajar yang buruk.
ADVERTISEMENT
7. Ruang kelas yang tidak bersahabat
pahami 10 hal yang sebabkan anak tidak semangat belajar (Foto: Shutterstock)
Tidak jarang, anak jadi enggan belajar ketika mereka tidak menyukai seorang guru tertentu sehingga ruang kelas menjadi tempat yang tidak bersahabat. Siapa sih, yang suka masuk ke dalam ruangan di mana ia akan terus menerus merasa tidak nyaman, mendapat kritikan atau permusuhan?
Bila dibiarkan terus, anak bisa mengembangkan kebencian terhadap satu mata pelajaran atau bahkan sekolahnya sekalian.
Ilustrasi anak tidak mau belajar (Foto: Shutterstock)
8. Hadiah yang tidak menarik lagi
Anak-anak yang masih kecil, di TK atau awal sekolah dasar mungkin akan senang mendapat stiker atau tanda bintang sebagai apresiasi atas usaha belajar mereka. Tapi bagaimana dengan anak yang sudah besar atau anak yang sudah terlalu sering mendapatkan hadiah? Mereka bisa jadi tidak merasa tertarik lagi.
ADVERTISEMENT
Itulah sebabnya, seharusnya anak seharusnya ditanamkan rasa suka belajar dan tidak dibiasakan belajar hanya karena ingi. mendapat hadiah.
9. Gangguan yang meningkat
Waktu nonton TV yang berlebihan, kecanduan gadget dan kebebasan finansial yang tidak terbatas pada usia dini (uang jajan yang berlebihan misalnya) juga bisa mengganggu dan mengalihkan anak-anak dari fokus belajarnya.
Ilustrasi kesulitan belajar pada anak (Foto: Shutterstock)
10. Kesulitan belajar
Kesulitan belajar seperti disleksia dapat menjadi penghalang besar untuk anak. Sayangnya, seringkali sekolah, guru dan bahkan orang tua gagal mengenali gejala adanya kesulitan belajar pada anak.
Anak-anak dengan kesulitan belajar seperti disleksia bisa saja mendapatkan nilai yang buruk meski sudah berusaha belajar sekuat tenaga. Lantas, karena tidak dipahami, ia lantas dihakimi, dituding atau diberi label malas atau tidak mau belajar. Padahal, bukan itu masalahnya.
ADVERTISEMENT
Bayangkan bila anak Anda menghadapi hal ini, wajar kan kalau ia akhirnya menghindari kegiatan belajar atau tidak bersemangat untuk belajar sama sekali?