Aneka Kondisi Kulit Bayi Baru Lahir, Mana yang Tergolong Aman?

24 Juli 2019 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kondisi kulit bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kondisi kulit bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika mengamati bayi yang baru lahir, mungkin Anda menyadari kalau kondisi kulit bayi bisa tidak biasa bahkan berubah seiring berjalannya waktu. Misalnya, saat lahir tampak ada tanda biru lebam, tapi tak lama kemudian, tanda itu hilang.
ADVERTISEMENT
"Kondisi kulit bayi baru lahir lebih tipis dari orang dewasa, yaitu ketebalannya hanya 1/3 dari kulit orang dewasa. Karena tipis, maka kelembapannya cepat hilang. Jumlah melaninnya juga sedikit sehingga rentan dengan paparan ultraviolet," kata Dr. Caessar Pronocitro, Sp. A, M. Sc., pada acara media gathering 'Mom & Baby's Priority Care, The First Golden Year' yang diselenggarakan Bambi Baby, di Jakarta, pada (23/7).
Media Gathering 'Mom & Baby's Priority Care, The First Golden Year' yang diselenggarakan Bambi Baby, di Jakarta, pada (23/7). Foto: Fina Prichilia/kumparan
Karena kondisi inilah, sering terjadi masalah-masalah pada kulit bayi, Moms. Dr. Caessar mengkategorikannya menjadi: kelainan kulit hanya sementara, kelainan non infeksi, serta kelainan akibat infeksi.
Pada kelainan kulit sementara, artinya masalah kulit pada bayi akan sembuh dengan sendirinya. Antara lain: kondisi ruam kemerahan di usia tiga hari, pada wajah, punggung dan dada. Ini bisa hilang sendiri dalam 2-4 minggu.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah deskuamasi atau pengelupasan kulit yang terjadi pada minggu-minggu pertama, lalu cradle cap yaitu seperti ketombe yang padahal kulit mati berwarna kekuningan di kepala yang mengelupas.
Perawatan pada kepala bayi yang mengalami cradle cap. Foto: Shutterstock
Pada deskuamasi, orang tua bisa mengoleskan pelembap pada anak setelah mandi. Sementara pada cradle cap, anak cukup mandi dan keramas seperti biasa maka 'ketombe' itu akan hilang sendiri.
Lalu kelainan kulit non infeksi, antara lain ada mongolian spot yaitu tanda biru lebam yang memang lazim ditemui pada bayi asia. Kondisi ini akan hilang sendiri saat anak berusia 2 tahun. Kondisi lainnya yaitu biang keringat dan ruam popok.
Mongolian spot - bercak biru pada kulit bayi Foto: Shutterstock
Sementara yang kelainan infeksi yaitu yang disebabkan jamur, virus parasit serta bakteri, sehingga perlu pengobatan dari dokter. Umumnya infeksi terjadi karena ada kulit anak yang luka atau kulitnya mengalami kontak fisik dengan bayi lain yang sedang sakit kulit.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Dr. Caessar menyarankan agar orang tua tak perlu merasa cemas dan cepat-cepat mengoles sembarang krim anti gatal, saat menemui ada yang aneh pada kulit bayi. Tapi memerhatikan dulu mana yang tergolong wajar sehingga tak perlu pengobatan atau kondisi infeksi yang harus mendapat penanganan dokter.
Adapun perawatan bayi di tahun pertamanya, ia menekankan, bayi tak perlu mandi sesering orang dewasa serta tak lebih dari 5-10 menit. Pastikan suhu air yakni 37 derajat dan bila orang tua ingin menggunakan kosmetik bayi, pilih yang hypoallergenic.
Produk Bambi Baby. Foto: Fina Prichilia/kumparan
Dalam acara ini juga diluncurkan produk-produk terbaru Bambi Baby, yaitu Mild Lotion, Telon Balm, Face Cream, Diaper Rash Cream, Hand Sanitizer, Hair Gel, dan Hair Lotion untuk perawatan bayi serta Mom's Strechmark Cream untuk perawatan kulit ibu hamil.
ADVERTISEMENT
"Bambi Baby hadir menggunakan bahan baku natural serta disesuaikan dengan karakteristik kulit asia. Selain itu, juga sudah tersertifikasi halal," kata Maria Ana Mustika, Product Manager Bambi Baby.
Anda yang kebetulan sedang mencari produk kosmetik bayi, maka produk ini bisa jadi pilihan Anda, Moms.