Apakah Janin BAB di Dalam Perut Ibu Hamil?

28 Oktober 2020 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faktanya janin bisa pipis dan BAB juga! Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Faktanya janin bisa pipis dan BAB juga! Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal terkait kehamilan dan perkembangan janin di dalam rahim yang bisa membuat kita kagum sekaligus terkejut tak menyangka. Salah satunya, soal bagaimana janin bisa pipis alias buang air kecil!
ADVERTISEMENT
Ya Moms, janin memang 'sibuk' di dalam sana. Ia bisa tidur, menendang, mendengarkan percakapan Anda, makan, mengisap jempol, menangis, dan seperti disebutkan tadi: juga bisa buang air kecil. Bagaimana dengan BAB alias buang air besar?

Apakah Janin Bisa BAB?

Apakah Janin Bisa BAB? Foto: Shutterstock
Sebelum membahas mengenai BAB janin, kita perlu mengenal satu istilah yaitu mekonium.
Mekonium adalah pup atau tinja pertama bayi yang keluar pertama kali dalam 24 jam setelah dilahirkan. Mekonium terdiri dari sel, lanugo dan cairan amnion yang semuanya ditelan janin di dalam rahim.
Selama di dalam perut, plasenta juga melakukan penyaringan yakni membuang 'sampah' temasuk pup bayi ke tubuh ibu, sehingga janin umumnya tidak BAB. Namun, dalam beberapa kasus, ada janin yang mengeluarkan mekonium sebelum atau menjelang persalinan. Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Stanford Children’s Health, mekonium dikeluarkan dalam cairan ketuban terjadi sekitar 10 persen kelahiran bayi. Seringnya terjadi pada kelahiran bayi cukup bulan (37-41 minggu) atau lebih bulan (lebih dari 42 minggu).

Janin BAB sebagai Penyebab Komplikasi

Komplikasi persalinan dapat terjadi karena janin BAB dalam kandungan Foto: Shutterstock
Yang perlu diwaspadai, bila janin BAB dalam kandungan maka bisa terjadi komplikasi persalinan. Ini karena bisa saja saat bayi bernapas pertama kali (ketika dilahirkan) mekonium dapat menyumbat saluran pernapasannya. Partikel mekonium ini dapat terhirup dalam hingga ke paru-paru sehingga terjadilah sindrom aspirasi mekonium.
Dilansir Parents, kondisi tersebut dapat membahayakan bayi baru lahir. Jaringan paru-parunya dapat timbul iritasi, infeksi, dan menyumbat sebagian atau seluruh jalan napas sehingga bayi tidak bisa menghirup oksigen dengan baik. Dalam sedikit kasus, sindrom itu dapat menyebabkan kematian bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
Tapi tenang Moms, peluang terjadinya sindrom aspirasi mekonium cukup kecil. Dokter bisa mendeteksi bila janin BAB dalam rahim lewat uji x-ray. Jadi ketika bayi lahir, mekonium dalam hidungnya akan segera disedot dengan alat tertentu.