Balita Sering Ceroboh, Kapan Harus Khawatir?

27 Juli 2019 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lutut balita karena sering terjatuh Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lutut balita karena sering terjatuh Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Balita senang mengeksplor banyak hal dan karenanya ia lebih cenderung akan terjatuh dan terluka saat berlarian dan memanjat. Tak heran, meninggalkan beberapa bekas luka pada tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Pantas disebut ceroboh kah? Sesungguhnya balita masih belajar cara menggerakkan tubuhnya dengan baik, maka jadi tak heran ia sering terjatuh. Namun memang ada tanda-tanda kecerobohan balita yang perlu Anda perhatikan lebih lanjut. Berikut di antaranya:
1. Balita Berjalan Berat pada Satu Sisi
Ilustrasi lutut balita karena sering terjatuh Foto: Shutterstock
Ketika mulai bisa berjalan, balita melakukannya dengan dua kaki berjarak agak berjauhan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Ia berjalan seakan-akan ia memakai popok yang sudah penuh.
Nah perhatikan cara jalannya sudah seimbang atau tampak berat sebelah, ke kanan atau kiri. Ketidakseimbangan itu bisa berarti salah satu otot panggul atau tungkai balita lebih lemah. Faktor lain, ia mengalami nyeri sendi atau punya luka pada salah satu kaki. Tak heran bila ia sering jatuh karena ketidakseimbangan ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga bisa menandakan penyakit autoimun. Mengutip Today’s Parent, balita usia 2 tahun bisa mengalami artritis, yakni peradangan pada persendian. Artritis biasanya juga diikuti bengkak, demam dan balita enggan berdiri. Sebaiknya segera bawa ke dokter.
2. Enggan Mencoba Aktivitas Fisik
Anak menyusun balok mainan Foto: Pixabay
Kecerobohan balita juga bisa menandakan dyspraxia, yakni kondisi medis yang mempengaruhi koordinasi dan pergerakan tubuh karena gangguan pada saraf atau bagian otak.
Kondisi ini langka, Moms, hanya dialami sekitar 5-6 persen anak. Balita dengan dyspraxia biasanya enggan melakukan aktivitas fisik dan koordinasi seperti belajar naik sepeda atau menyusun balok. Sebab aktivitas itu susah baginya. Bila balita menunjukkan gejala dyspraxia, segera temui dokter anak.
3. Sering Menabrak Sesuatu
Kesehatan mata anak. Foto: Pixabay
Sesekali, wajar bila balita menabrak sesuatu saat berjalan. Namun bila terlalu sering, Anda juga perlu mencurigai kesehatan matanya. Ya Moms, pandangan mata berperan dalam koordinasi tubuh.
ADVERTISEMENT
Seringkali masalah pandangan mata tidak diketahui hingga anak masuk sekolah. Masalah mata seperti amblyopia (mata malas) atau strabismus (mata juling) tak jarang dialami balita. Gejala yang sering muncul adalah balita sering jatuh, susah mengambil benda di dekatnya, dan sering mengucek matanya.
Jadi Moms, perhatikan bila tanda-tanda di atas terjadi pada balita Anda. Segera konsultasikan ke dokter bila Anda menemui tanda-tanda yang aneh.