Bayi Mona Ratuliu Alami Fase Oral, Apa Dampaknya?

8 Oktober 2020 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Mona Ratuliu saat alami dermatitis atopik Foto: Instagram/@monaratuliu
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Mona Ratuliu saat alami dermatitis atopik Foto: Instagram/@monaratuliu
ADVERTISEMENT
Melihat tumbuh kembang bayi dapat berjalan optimal adalah dambaan setiap orang tua. Setuju, Moms? Ya, hal inilah yang tengah dirasakan salah satu selebriti Tanah Air sekaligus ibu dari empat anak, Mona Ratuliu.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu unggahan di Instagram pribadinya, Mona bercerita bahwa anak keempatnya, Numa Kamala Srikandi sedang senang-senangnya memasukkan tangan maupun benda lain ke dalam mulutnya. Bahkan, sang ibu pun turut menjadi korban.
"Awalnya Numa suka masukin tangannya ke mulut. Semenjak mulai jago koordinasi mata dan tangan, mulai deh masukin benda apa pun yang dia pegang ke mulut. Eh, sekarang bunda mulai jadi korban nih. Dari tangan, pipi, hidung sampai rambut bunda sudah pernah dicicip sama Numa. Siapa yang senasib???" tulis Mona Ratuliu dalam unggahannya baru-baru ini.

Bayi Mona Ratuliu Alami Fase Oral

Menurut istri Indra Brasco ini, anak bungsunya itu tengah mengalami fase oral. Ia pun menganggap hal tersebut wajar terjadi pada bayi. Sehingga, ibu berusia 38 tahun ini tak mempermasalahkannya. Hanya saja, ia perlu memperhatikan kebersihan benda-benda yang masuk ke mulut si kecil.
ADVERTISEMENT
"Karena ternyata kebiasaan ini punya nilai positif untuk perkembangan bayi. Terutama untuk membantu bayi mengunyah dan menelan makanan nantinya," tulisnya lagi.
Kelahiran anak Mona Ratuliu. Foto: bukaan.moment via Instagram/@monaratuliu

Dampak Fase Oral bagi Bayi

Moms, perlu Anda ketahui bahwa fase oral memang hal yang lumrah terjadi pada bayi. Dikutip dari laman Britannica, menurut teori Psikoanalisis Sigmund Freud, fase oral merupakan fase yang dilalui anak sejak bayi hingga balita. Ya, saat mengalami fase ini, si kecil belajar mengenali lingkungan lewat mulutnya sekaligus memenuhi rasa penasaran mendapat sensasi kenikmatan di mulutnya.
Fase ini memiliki pengaruh langsung pada aktivitas bayi selama 18 bulan pertama kehidupannya. Misalnya saja, menyusu lebih lama, menggigit puting ibu, mengisap jempol, hingga memasukkan benda-benda atau mainan ke dalam mulutnya juga hal yang tak perlu Anda khawatirkan pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Anda jangan pernah melarangnya, ya, Moms. Sebabnya menurut Freud, bila si kecil gagal mendapatkan kesenangan atau kepuasan dari fase ini, maka kondisi ini akan memberikan pengaruh pada kepribadiannya kelak. Misalnya, saat mereka dewasa bisa saja ia hobi menggigit jari, senang makan saat stres, suka merokok atau minum alkohol, dan sebagainya.
Ilustrasi bayi memasukkan kaki ke mulut. Foto: Shutter Stock

Yang Harus Dilakukan Orang Tua saat Bayi Alami Fase Oral

Seperti halnya yang dilakukan Mona Ratuliu, Anda juga perlu memastikan kebersihan tangan dan kaki si kecil ya, Moms. Usai bayi Anda menjilat atau memasukkan benda apa pun ke mulutnya, segera bersihkan benda tersebut dan tangannya karena sisa air liur yang tak dibersihkan bisa jadi 'sarang bakteri'.
Selain itu, pastikan mainan atau barang-barang di sekitar si kecil tak berbahaya dan jauhi benda-benda tajam di sekitarnya. Ada baiknya, Anda pun dapat memberikan teether untuk si kecil.
ADVERTISEMENT