Bayi Sedang Tidur, Perlukah Dibangunkan untuk Menyusu?

12 April 2019 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi bayi menyusu hingga tertidur. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bayi menyusu hingga tertidur. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Melihat bayi tertidur lelap pasti menyenangkan bagi ibu. Anda jadi punya waktu untuk istirahat sejenak, bersih-bersih rumah atau sekadar mandi dan makan yang susah dilakukan jika si kecil terbangun.
ADVERTISEMENT
Namun bagi sebagian ibu baru, melihat bayi tertidur terlalu lama mungkin bisa membuat cemas. Apalagi jika sudah melewati waktu 4-5 jam, bayi belum juga menangis minta ASI. Haruskah bayi yang tidur dibangunkan untuk menyusu?
Menurut dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi, bayi memang biasanya akan terbangun sendiri jika merasa lapar. Ia akan menangis sebagai tanda perutnya sudah kosong. Namun, perlu dibangunkan atau tidak untuk menyusu, tergantung umur bayi.
Ilustrasi bayi tidur tengkurap Foto: Shutterstock
“Tergantung umurnya. Kalau di atas setahun biarkan saja tidur. Tapi kalau bayinya baru berusia 4 bulan, 6 bulan, di bawah satu tahun, harus dibangunkan supaya kita yakin nutrisinya tercukupi,” jelas dr Soedjatmiko saat ditemui kumparanMOM pada Sabtu (6/4).
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bayi di bawah 1 tahun, terutama pada 3 bulan pertama hidupnya, bayi memang lebih sering tertidur. Sehingga, Anda benar-benar perlu memperhatikan kecukupan nutrisi dari ASI untuk si kecil. Bayi perlu disusui tiap 2-3 jam sekali agar kalorinya terpenuhi dan tumbuh kembangnya bisa optimal.
“Di bawah usia 3 bulan, sebaiknya dibangunkan. Karena kebutuhan kalori pada usia 3 bulan tinggi sekali,” tambah dr Soedjatmiko.
Menyusui bayi sambil berbaring. Foto: Shutterstock
Selain usia, Anda juga perlu memperhatikan berat badan bayi. Jika kenaikan berat badan bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan, Anda tidak perlu membangunkannya untuk menyusu tiap 2-3 jam ske. Namun jika berat badannya kurang, bayi tetap harus disiplin menyusu untuk mengejar ketertinggalan.
“Bisa kita pantau juga berat badannya. Kalau pertambahan berat badannya kurang, harus dibangunkan. Kalau berat badan naiknya bagus, setelah itu enggak perlu tiap 3 jam dibangunkan untuk menyusu. Dia akan bangun sendiri kalau lapar,” tutup dr Soedjatmiko.
ADVERTISEMENT