Bayi Tertawa saat Tidur, Normal Enggak Ya?

8 Agustus 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi bayi tertawa saat tidur Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bayi tertawa saat tidur Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ibu, khususnya yang baru melahirkan, umumnya suka memerhatikan bayi mungilnya tidur. Maklum, saat tertidur lelap bayi tampak begitu damai. Layaknya malaikat kecil yang tak berdosa dan hanya mengenal cinta.
ADVERTISEMENT
Tapi di tengah lelap tidurnya, bayi juga bisa tertawa lho, Moms! Pernahkah bayi Anda melakukannya? Meski bikin gemas, ulah bayi tertawa saat tidur bisa juga menimbulkan pertanyaan bahkan rasa resah. Normal enggak, sih? Apa yang sebenarnya terjadi saat bayi melakukan hal ini?
Nah Moms, Anda perlu tahu, hingga saat ini belum ada ahli atau penelitian yang bisa menjelaskan dengan pasti apa yang menyebabkan bayi tertawa dalam tidur mereka. Kita tidak bisa mengetahui apakah bayi bermimpi, meskipun mereka mengalami setara dengan tidur REM yang disebut tidur aktif.
Karena tidak mungkin untuk benar-benar mengetahui apakah bayi bermimpi, diyakini bahwa ketika bayi tertawa dalam tidurnya sebenarnya ini hanya merupakan refleks (gerakan tak sadar) dan bukan respons atas mimpi yang mereka miliki. Ini sama halnya dengan bagaimana bayi mungkin bergerak-gerak atau tersenyum saat tidur.
Ilustrasi bayi tidur tengkurap Foto: Shutterstock
Dalam kasus yang sangat jarang, ada juga jenis kejang yang dapat terjadi pada bayi yang menyebabkan bayi tampak seperti cekikikan. Kondisi ini disebut kejang gelastik dan termasuk kejang-kejang pendek, yang berlangsung sekitar 10 hingga 20 detik. Umumnya kejang gelastik terjadi pada masa bayi sekitar 10 bulan.
ADVERTISEMENT
Jika Anda melihat bayi mengalami hal ini secara teratur, beberapa kali sehari, dan disertai dengan tatapan kosong, cobalah periksakan bayi ke dokter. Anda mungkin juga perlu bicara dengan dokter bila bayi mengalami kejang gelastik dengan dengkuran dan atau gerakan tubuh menggeliat yang tampak tidak biasa. Bila ini terjadi, dokter mungkin akan menjalankan beberapa tes diagnostik untuk memastikan apa yang dialami bayi.