Benarkah Bayam Saja Cukup untuk Penuhi Zat Besi Anak? Ini Faktanya!

10 Juni 2025 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ilustrasi Sayur Bening Bayam. Foto: Ketut Mahendri/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sayur Bening Bayam. Foto: Ketut Mahendri/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, pernahkah mendengar ungkapan “Anak sebaiknya makan bayam, supaya sehat dan cerdas karena mengandung zat besi yang tinggi."
ADVERTISEMENT
Tentu saja ungkapan ini tak sepenuhnya keliru. Namun, benarkah kandungan zat besi di bayam sangat tinggi?
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, Sp.A, bayam memang menjadi salah satu yang mengandung zat besi. Namun, zat besi di dalam bayam tak setinggi itu, Moms.
"Orang-orang dulu suka bilang 'Supaya zat besinya tinggi makan bayam yang banyak' Padahal sebenarnya sumber terbaik adalah zat besi yang heme, seperti daging, telur, susu," kata dr. Melia dalam program "Alfamart Sahabat Generasi Maju bersama SGM Eksplor” di Tangerang, Rabu (4/6).

Kandungan Zat Besi di Bayam

Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA dalam program "Alfamart Sahabat Generasi Maju bersama SGM Eksplor" di Tangerang, Rabu (4/6/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
dr. Melia menyebut bayam sudah bisa diberikan sejak masa MPASI. Tetapi, untuk memenuhi kebutuhan zat besi hariannya, seorang anak berusia satu tahun harus mengonsumsi bayam sebanyak lima ikat dalam satu hari!
ADVERTISEMENT
"Untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak usia satu tahun, ia harus mengonsumsi bayam hingga lima ikat. Makan bayamnya tuh harus sampai 5 ikat. Tapi kan nggak mungkin anak makan 5 ikat, ya," tegasnya.
Artinya, para orang tua harus mencari sumber makanan lain yang juga mengandung tinggi zat besi, dan bisa dikonsumsi dalam jumlah sedikit. Sebab, lambung anak-anak memiliki volume yang berbeda dengan orang dewasa.
"Tapi kalau anak karena volumenya lambungnya kecil jadi kita harus mikir, apa nih sumber nutrisi yang kalau walaupun dikasih dalam jumlah sedikit zat besinya tinggi," ucap dr. Melia.
Beberapa contoh makanan tinggi zat besi, misalnya daging merah, hati sapi, telur, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran hijau, tahu, hingga buah kering.
ADVERTISEMENT

Zat Besi dan Perkembangan Otak Anak

Ilustrasi anak belajar di sekolah. Foto: Shutter Stock
Nah Moms, tahu enggak sih, kenapa zat besi sangat penting untuk seorang anak? Salah satu manfaat zat besi adalah membantu perkembangan kognitif seorang anak, lho! Anak yang kekurangan zat besi cenderung mengalami beberapa masalah, termasuk gangguan prestasi di sekolah.
Tumbuh kembang anak bisa optimal apabila maktonutrien dan mikronutriennya terpenuhi. Makronutrien ialah makanan mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara mikronutrien adalah vitamin dan mineral.
"Nah, zat besi termasuk di mineral. Namanya aja mikro, berarti dia dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tapi dia sedikit bukan berarti dia nggak penting, dia sangat penting ya," kata dr. Melia.

Lantas, apa yang terjadi apabila anak kekurangan zat besi?

Ilustrasi anak lemas kekurangan zat besi. Foto: Shutterstock
Ada beberapa efek buruk yang rentan terjadi apabila seorang anak kekurangan alias defisiensi besi di dua tahun pertama kehidupannya. Beberapa efek yang timbul yakni pertumbuhannya kurang ideal, perkembangan motoriknya terganggu, kemampuan berjalan lambat, hingga speech delay.
ADVERTISEMENT
"Kemudian kalau usia sekolah, tentu saja karena berhubungan dengan otak, akan mengganggu prestasi pada saat di sekolah. Daya konsentrasi, memori, gangguan perilaku. Ini semua akan terjadi kalau anak kita sampai anemia defisiensi besi," ujarnya.
Di sisi lain, anak yang kekurangan zat besi juga akan menunjukkan gejala seperti wajah terlihat pucat, lemas, dan gampang sakit. Ada pula kasus defisiensi zat besi membuat seorang anak mengalami pica alias keinginan mengonsumsi benda-benda yang tak lazim.
Jadi, yuk jangan lupa untuk selalu penuhi kebutuhan zat besi harian anak!