Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Boleh Enggak Sih Minum Vitamin Prenatal meski Tidak Hamil? Ini Penjelasannya!
4 November 2023 14:57 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Vitamin prenatal adalah asupan rutin yang dibutuhkan wanita sebelum, selama, hingga setelah kehamilan. Vitamin atau suplemen prenatal umumnya dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi oleh calon ibu.
Karena, terkadang mengonsumsi makanan sehat saja belum tentu cukup untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Apalagi selama masa kehamilan, ibu hamil memerlukan lebih banyak nutrisi daripada biasanya.
Vitamin prenatal mengandung setidaknya tiga zat penting, yaitu asam folat, zat besi, dan kalsium. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), beberapa jenis vitamin lainnya juga penting untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, seperti zinc, kolin, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, hingga vitamin D.
"Kebutuhan kalori dan nutrisi ibu hamil meningkat selama kehamilan. Dan pola makan yang biasa dapat membuat kesenjangan pada kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan. Sehingga, mengonsumsi vitamin prenatal lengkap dapat menjamin Anda mendapatkan apa yang hilang dari makanan Anda, dan memenuhi rekomendasi nutrisi tambahan untuk kehamilan," ujar pakar kesehatan seksual, Sherry Ross, MD, dikutip dari Very Well Family.
Dari semua nutrisi tersebut, asam folat menjadi salah satu yang paling penting untuk memastikan pertumbuhan bayi di dalam kandungan berjalan sehat. Yang tidak kalah penting adalah zat besi, yang membantu membawa oksigen tambahan ke bayi dan plasenta yang sedang tumbuh.
ADVERTISEMENT
Apa Perbedaan Vitamin Prenatal dengan Multivitamin Biasa?
Sebenarnya, tidak banyak perbedaan dalam bahan-bahan vitamin prenatal dan multivitamin lainnya yang biasa Anda konsumsi. Tetapi, yang penting diketahui adalah jumlah nutrisi yang dibutuhkan itulah yang berbeda.
"Perbedaan utamanya adalah jumlah asam folat dan zat besi. Multivitamin yang diformulasikan untuk wanita usia reproduksi seringkali mengandung asam flat dan zat besi, meskipun jumlahnya lebih sedikit," ungkap seorang obgyn di Los Angeles, Sara Twogood, MD.
Asam lemak omega-3 dan kolin yang sering terdapat pada vitamin prenatal, justru tidak selalu ada pada multivitamin biasa. Di mana jumlah kalsium mungkin dibatasi atau bahkan tidak disertakan seperti pada vitamin prenatal.
Lantas, Aman Enggak Sih Wanita Tidak Hamil Minum Vitamin Prenatal?
Menurut Dr. Twogood, hampir semua orang bisa mendapatkan manfaat dari mengonsumsi multivitamin setiap harinya. Namun, ia mengingatkan sebenarnya sebagian nutrisi yang kita dapatkan berasal dari makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita.
Namun, pola makan setiap orang bisa berbeda-beda setiap harinya. Ada kalanya, seseorang bisa tidak makan secara teratur atau tidak mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Dan bila Anda ingin mengonsumsi vitamin prenatal sebagai pengganti multivitamin biasa, sebenarnya tidak ada risiko apa pun yang akan terjadi di dalam tubuh. Justru ini bisa sangat baik bila Anda berencana untuk hamil lagi dalam beberapa waktu ke depan.
"Banyak kehamilan yang sebenarnya tidak direncanakan. Jadi, mengonsumsi vitamin prenatal sebagai multivitamin biasa bisa saja membantu," ucap Dr. Twogood.
Namun, risiko lain dapat muncul saat Anda mengonsumsi vitamin atau suplemen dan/atau mineral lain bersamaan dengan vitamin prenatal.
"Mengenai vitamin dan mineral, mengonsumsinya dalam jumlah yang lebih banyak umumnya tidak disarankan. Karena dapat menimbulkan efek berbahaya pada organ lain di tubuh Anda," ujar Dr. Ross.
Salah satu contoh terbesarnya adalah zat besi, yang umumnya terdapat dengan jumlah besar dalam vitamin prenatal. maka dapat menyebabkan sakit perut, sembelit, mual, sakit perut, muntah, diare, dan masalah lainnya bila dikonsumsi terlalu banyak oleh ibu hamil. Sebab, batas atas asupan zat gizi harian untuk orang dewasa yang tidak hamil adalah 45 mg. Dan pada vitamin prenatal biasanya sekitar 27 mg.
Bila Anda sedang tidak hamil dan makan banyak makanan kaya zat besi (daging merah, unggas, dan kacang-kacangan), Anda mungkin bisa minum multivitamin yang mengandung lebih sedikit zat besi.
Begitu pula dengan seseorang yang tidak hamil mungkin mengalami beberapa efek samping dari tingginya konsentrasi kandungan vitamin prenatal.
ADVERTISEMENT
"Banyak wanita yang mengonsumsi vitamin prenatal yang diperkaya vitamin dan mineral, mungkin mengalami mual, sembelit, dan diare," beber Dr. Ross.
Bila Anda bingung mau minum vitamin prenatal atau multivitamin biasa, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, apakah Anda berencana untuk program hamil dalam waktu dekat. Sebab, menurut Dr. Ross, waktu terbaik untuk mengonsumsi vitamin prenatal setidaknya tiga hingga enam bulan sebelum pembuahan.
"Idealnya, Anda yang rutin mengonsumsi vitamin prenatal bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal dan kehamilan yang sehat," tuturnya.
Daya serap nutrisi pada vitamin prenatal juga perlu dipertimbangkan. Ini bisa dilihat dari warna urine Anda. Jika warnanya kuning cerah, berarti Anda mengonsumsi lebih banyak vitamin dari yang dibutuhkan tubuh. Sehingga, vitamin tersebut dikeluarkan melalui urine.
Jadi, apa pun yang ingin Anda konsumsi, sebaiknya bicarakan dengan dokter atau bidan. Karena kebutuhan pada setiap orang berbeda-beda, begitu juga tentang kemungkinan efektivitasnya.
ADVERTISEMENT