Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Minuman Berenergi?

5 Oktober 2019 8:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilusrasi ibu hamil minum minuman berenergi seperti isotonik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilusrasi ibu hamil minum minuman berenergi seperti isotonik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat hamil, ibu memang harus memerhatikan asupan yang dikonsumsi, tak terkecuali minuman. Ya Moms saat hamil, Anda membutuhkan banyak cairan untuk membentuk cairan ketuban, menghasilkan volume darah ekstra, membangun jaringan baru, membawa nutrisi, dan membuang kotoran dari dalam tubuh Anda maupun dari tubuh bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu minum banyak cairan selama kehamilan juga bisa membantu mencegah sembelit, wasir, pembengkakan berlebih, infeksi saluran kemih, dan persalinan prematur. Itulah kenapa ibu hamil disarankan minum 10 gelas cairan setiap harinya agar tubuh tetap terhidrasi dan energi tetap terjaga.
Namun, ada beberapa ibu yang mengganti air putih dengan minuman lain dengan alasan bosan dan air putih membuat mual. Misalnya dengan mengganti minumannya dengan minuman berenergi yang dijual di pasaran karena memiliki rasa yang enak.
Tapi tunggu dulu, sebenarnya boleh tidak ya ibu hamil minum minuman berenergi?
Ilustrasi ibu hamil minum minuman berenergi. (Foto: thinkstock)
Dilansir Very Well Family, para ahli tidak menyarankan ibu hamil mengkonsumsi minuman berenergi. Ketika hamil, plasenta akan tumbuh di rahim Anda dan memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui tali pusat. Itu artinya, semua yang Anda makan dan minum, juga turut dikonsumsi bayi, termasuk minuman berenergi yang Anda konsumsi.
ADVERTISEMENT
Para ahli mencoba meneliti dengan contoh tikus yang hamil dan diberi minuman berenergi setiap hari. Dari penelitian itu disimpulkan, konsumsi minuman energi selama kehamilan memiliki dampak negatif pada bayi baru lahir.
"Minuman energi tidak dianjurkan selama kehamilan karena mengandung kadar kafein yang tinggi, dan bahan-bahan lain yang tidak direkomendasikan untuk wanita hamil. Minuman energi juga tidak diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) karena termasuk dalam kategori suplemen makanan. Suplemen tidak diatur dan mungkin mengandung bahan-bahan yang tidak tercantum dalam label, " kata salah satu peneliti Emily Mitchell, ahli diet di Center for Fetal Medicine, Amerika Serikat.
Ilustrasi minuman berenergi. (Foto: Pixabay)
Nah berikut ini adalah bahan-bahan yang ada di dalam minuman berenergi yang sebenarnya tak disarankan untuk ibu hamil, Moms:
ADVERTISEMENT
Kafein
Kafein adalah salah satu bahan utama dalam minuman energi dan dikenal untuk mengaktifkan sistem saraf simpatik. Overdosis kafein dapat menyebabkan kejang, psikosis, dan aritmia jantung. "Terlalu banyak kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Ini memengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan lekas marah, gugup, dan sulit tidur. Bukti penggunaan kafein dalam kehamilan tidak meyakinkan sehingga sebaiknya dibatasi yakni 200 miligram atau kurang." kata Mitchell.
Pemanis Buatan
Beberapa minuman berenergi mengandung pemanis buatan. Para produsen minuman itu membantu menambah rasa manis tanpa menambahkan kalori dan gula. Food and Drug Administration telah menyetujui penggunaan pemanis buatan seperti acesulfame-K, aspartame, neotame, sakarin, sucralose dan stevia.
Gula
Jika minuman berenergi tidak memiliki pemanis buatan untuk menambah rasa manis, mereka menggunakan gula. Terlalu banyak gula dapat menambah kalori berlebih yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan. Selain itu, bagi wanita yang menderita diabetes gestasional, ini bisa sangat bermasalah karena mereka perlu memantau asupan karbohidrat mereka dan membatasi gula sederhana untuk mencegah perubahan besar dalam gula darah.
lustrasi minuman berenergi (Foto: Flickr/Nattu)
Taurin
ADVERTISEMENT
Beberapa minuman berenergi mengandung taurin, asam amino yang mengandung sulfur esensial, yang secara alami ditemukan dalam makanan hewani, yang mendukung perkembangan neurologis, dan mengatur jumlah air dan mineral dalam darah.
Ginseng
Ginseng, sering disebut dengan nama Latinnya, Panax ginseng, adalah suplemen herbal Asia yang telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun. Menurut National Institute of Health, beberapa ahli merekomendasikan untuk tidak dikonsumsi oleh bayi, anak-anak, dan wanita yang sedang hamil atau menyusui. Faktanya, American Academy of Nutrition and Dietetics juga tidak menganjurkan asupannya selama kehamilan. Ini mungkin karena ada beberapa penelitian berkualitas yang meneliti efek jangka panjang.
Selain itu, efek samping ginseng yang paling umum adalah sakit kepala, masalah tidur, seperti insomnia, dan gejala pencernaan. Ginseng juga dapat mempengaruhi gula darah dan tekanan darah, jadi jika Anda memiliki diabetes kehamilan atau tekanan darah tinggi Anda harus menghindari ginseng.
ADVERTISEMENT
Glucuronolactone
Gluconolactone adalah asam polihidroksi (PHA) yang terbentuk secara alami dengan aktivitas penghelat logam, pelembab, dan antioksidan. Glucuronolactone sering dikatakan meningkatkan energi karena dampaknya pada metabolisme energi, tetapi dipertanyakan apakah ia memengaruhi tingkat energi atau tidak. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu hamil harus menghindarinya
Ilustrasi minuman berenergi. (Foto: Thinkstock
Gingko Biloba
Ramuan ini berasal dari daun pohon gingko dan telah digunakan di China selama berabad-abad karena dipercaya dapat meningkatkan daya ingat. Namun, karena belum diteliti pada kehamilan dan konsumsi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit kepala, pusing, jantung berdebar, sembelit, dan reaksi alergi pada kulit, sebaiknya ibu hamil menghindari produk ini.
Jadi, selama hamil, yuk hindari dulu mengkonsumsi minuman berenergi, Moms.