Bolehkah Ibu Hamil Menggendong Balita?

27 April 2018 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Hamil Menggendong Balita (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil Menggendong Balita (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Test pack Anda menunjukkan dua garis tanda kehamilan. Anda positif mengandung anak kedua. Tapi bila dalam kondisi ini si sulung minta Anda gendong, haruskah menolaknya?
ADVERTISEMENT
Atau bisa juga ini kehamilan pertama Anda, namun keponakan Anda yang super menggemaskan dan selama ini memberi Anda gelar Tante Favorit minta digendong. Wah, bisa galau deh!
Boleh enggak, sih, ibu hamil menggendong balita? Apakah akan jadi berbahaya?
Memang, bagi sebagian besar wanita, menggendong balita saat hamil tidak jadi masalah, terutama di bulan-bulan awal. Anda mungkin juga pernah melihat wanita hamil yang tetap membawa beban berat. Entah itu barang dagangan, ember besar berisi air dan sebagainya.
Tapi, kemampuan setiap wanita berbeda, Moms. Kemampuan ini dapat bervariasi dari wanita ke wanita lain, kehamilan ke kehamilan, juga dari beban ke beban. Artinya kondisi kesehatan ibu saat hamil, usia kehamilan, juga berat dari beban yang diangkat atau balita yang digendong dapat menjadi faktor yang saling menentukan.
ADVERTISEMENT
Bisa saja misalnya, saat trimester satu Anda masih kuat-kuat saja menggendong keponakan Anda namun terasa kewalahan menggendongnya saat kehamilan memasuki trimester dua. Atau saat hamil anak pertama dulu Anda kuat menggendong keponakan sampai trimester tiga, namun di kehamilan kedua merasa tidak sanggup menggendong anak sulung Anda.
Ibu hamil periksa ke dokter.  (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil periksa ke dokter. (Foto: thinkstock)
Jadi memang tidak mungkin menentukan jawaban boleh atau tidak yang berlaku untuk semua orang atau kondisi, Moms. Lebih baik, diskusikan dulu dengan bidan atau dokter kandungan Anda terutama bila Anda mengalami komplikasi kehamilan, seperti pendarahan atau kontraksi dini.
Umumnya, dokter atau bidan juga mungkin akan memberi Anda batasan-batasan aktivitas bila Anda diketahui memiliki kondisi seperti leher rahim pendek atau riwayat persalinan prematur.
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
Selain itu, cobalah untuk selalu peka pada sinyal yang dikirimkan oleh tubuh Anda. Misalnya bila saat menggendong balita ada rasa pusing, sakit atau membuat Anda merasa tidak seimbang, maka jangan lakukan. Dengarkan tubuh Anda!
ADVERTISEMENT
Rasa sakit, pusing atau tidak seimbang adalah tanda Anda terlalu memaksakan diri. Itu tidak selalu berarti sesuatu yang buruk akan terjadi tetapi itu berarti Anda perlu menghindari hal-hal atau aktivitas seperti ini.
Dan kalaupun Anda merasa mampu, tetaplah berhati-hati dan coba ikuti "Tips Menggendong Balita saat Hamil" ini.