Bolehkah Kol Diolah Jadi Makanan Bayi?

21 November 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puree dari Kol Putih Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Puree dari Kol Putih Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, Anda perlu menambahkan berbagai asupan bergizi di dalam makanan bayi. Pemberian aneka jenis makanan pada bayi juga perlu dilakukan agar si kecil tidak merasa, Moms. Misalnya saja dengan mencukupi kebutuhan protein, lemak dan vitamin yang terkandung dalam buah dan sayuran.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tidak semua sayuran bisa diolah menjadi makanan bayi, terutama di tahap awal pemberian MPASI. Bagaimana dengan kol?
Kol Putih Foto: Shutterstock
Moms, kol memang mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh, seperti: vitamin C, vitamin K, vitamin B6, folat, protein, serat, kalsium, kalsium hingga mangan. Mengkonsumsi 50 gram kol yang sudah dimasak dapat memenuhi lebih dari 50 persen kebutuhan vitamin C harian.
Tapi, menurut Dokter Ahli Gizi Komunitas, DR. dr Tan Shot Yen, M.hum, kol tidak dianjurkan untuk diolah menjadi makanan bayi. Hal itu karena kol mengandung banyak serat yang tidak larut. Tak hanya itu, kol juga mengandung gas yang bisa membuat bayi mudah kembung dan kolik.
Senada dengan dr Tan, Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, selaku profesor gizi medik menambahkan bila kol dapat merangsang gas di usus.
ADVERTISEMENT
“Ada efek goitrogenik kalau kebanyakan yaitu membuat tiroid membesar,” kata dr Saptawati saat dihubungi kumparanMOM melalui pesan WhatsApp pada Senin (18/11).
Meski tidak dianjurkan, namun bukan berarti si kecil tidak bisa menikmati kol selamanya. Anda tetap bisa menambahkan kol ke dalam makanan bayi, namun sebaiknya ditunda sampai si kecil berusia 1 tahun.
Kol Putih yang Sudah Dipotong Foto: Shutterstock
Di usia itu, bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga, sehingga Anda bisa mencampurkan kol ke dalam soto ataupun capcay. Namun, dr Tan mengingatkan agar orang tua meminimalisir pengolahan makanan anak yang kurang baik.
“Kita harus mengeliminasi cara-cara pengolahan makanan yang tidak baik untuk referensi ke depannya. (Yaitu dengan) meminimalkan (penggunaan) minyak goreng apalagi deep fry,” katanya.
ADVERTISEMENT
Karena kol tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 1 tahun, sebagai gantinya Anda bisa memberikan aneka jenis sayur lain, Moms. dr Saptawati menyarankan agar bayi diberi sayuran yang mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi.
“Sebaiknya pilih sayuran sebagai sumber kaya vitamin dan mineral yaitu yang berwarna hijau atau kuning-merah,” jelasnya.
Jadi Moms, meski kol tidak dianjurkan untuk diolah sebagai makanan bayi, Anda bisa menggantinya dengan jenis sayuran lain, seperti: bayam, wortel, brokoli, hingga labu siam.