Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Brawijaya Hospital Antasari Hadirkan Teknologi Mammografi Terbaru, Lebih Canggih
14 Februari 2025 19:00 WIB
·
waktu baca 4 menit![Ilustrasi kanker payudara. Foto: siam.pukkato/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gcx6kcwyp1fjaarb96m3hzzg.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Mulai dari pertambahan usia, obesitas, penyalahgunaan alkohol, riwayat kanker payudara di keluarga, riwayat paparan radiasi, riwayat reproduksi (seperti usia mulai menstruasi dan usia mulai hamil), rokok tembakau, hingga terapi hormon pascamenopause.
Selain itu, risiko kanker payudara pada seseorang meningkat ketika ada anggota keluarga yang mengidap kanker ini.
Namun, bukan berarti Anda yang tak punya keluarga dengan riwayat kanker berisiko lebih rendah. Sebab, sebagian besar perempuan yang didiagnosis kanker payudara pun tidak punya riwayat keluarga dengan kanker.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Lewat deteksi dini, Anda bisa mendapatkan diagnosis lebih awal sebelum gejala lainnya muncul, mengurangi risiko pengobatan yang lebih banyak, hingga memiliki peluang lebih tinggi untuk sembuh total, Moms.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara melakukan deteksi dini? Anda mungkin sering mendengar istilah SADARI atau metode pemeriksaan mandiri dengan memperhatikan dan meraba payudara menggunakan tangan.
Atau Anda juga bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan mammografi, yaitu pemeriksaan radiologi khusus menggunakan sinar-X untuk mendeteksi kelainan, seperti tumor atau kanker, di area payudara. Teknologi ini mampu mengidentifikasi abnormalitas di area payudara sebelum gejala klinis muncul.
Brawijaya Hospital Antasari Hadirkan Teknologi Mammografi Terbaru, Lebih Canggih dan Nyaman!
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya deteksi dini kanker payudara, Brawijaya Hospital Antasari menghadirkan teknologi mammografi terbaru, AMULET Innovality dari Fujifilm. Teknologi ini menggunakan sinar-X dosis rendah dan dilengkapi dengan berbagai fitur canggih untuk memastikan hasil yang akurat dan nyaman bagi pasien.
ADVERTISEMENT
"Kehadiran teknologi ini merupakan sesuatu hal yang diinisiasi dalam rangka ingin menegakkan deteksi dini kanker payudara. Jika dideteksi sejak dini, ada anomalinya di stage awal, maka kesembuhannya akan sangat signifikan," ujar Presiden Direktur Brawijaya Healthcare, Amira Ganis.
Kejadian kanker payudara pada perempuan juga ternyata banyak yang datang ke dokter sudah memasuki stadium akhir. Sehingga, pengobatannya pun lebih kompleks.
"Yang sangat menyedihkan bahwa 40-70 persen kanker payudara di Indonesia itu datang pada stadium lanjut. Nah, itulah gunanya ada teknologi terbaru, menggunakan mammografi plus tomosintesis (teknik pencitraan medis yang dapat menghasilkan gambaran lebih detail). Kehadiran mammografi terbaru ini gunanya untuk apa? Untuk menurunkan angka 40-70 persen yang tadi," kata Oncoplastic Breast Conservation Surgery, Dr. dr. Alfiah Amiruddin, MD, MSurg.
ADVERTISEMENT
Lantas, kapan mammografi dilakukan? Dokter Spesialis Radiologi Brawijaya Antasari Hospital, dr. Debora Anasthasia Pakpahan, Sp.Rad, mengungkapkan mammografi dapat dilakukan oleh dua kelompok:
Pemeriksaan mammografi pada umumnya memiliki sensitivitas 89 persen dan spesifisitas (akurasi) 72 persen. Namun, dengan teknologi mammografi terbaru yang hadir di Brawijaya Hospital Antasari, sensitivitasnya mencapai 90 persen dan spesifisitas 79 persen, dengan adanya teknologi digital breast tomosynthesis (DBT).
ADVERTISEMENT
"Jadi, nanti hasilnya akan direkonstruksi menjadi 3 dimensi. Dan keunggulan lainnya bisa bermanfaat pada payudara dengan kepadatannya sangat padat. Kalau mammografi yang biasa, gambarannya suka tumpang tindih. Dengan 3D ini, walaupun padat, nanti lapisan demi lapisannya bisa dilihat lebih jelas," jelas dr. Debora.
dr. Debora juga menjelaskan, alat mammografi terbaru ini dilengkapi dengan fit-suit pedal yang akan membuat payudara lebih nyaman saat dikompresi.
Nah Moms, tertarik untuk mencoba layanan mammografi dengan teknologi terbaru di Brawijaya Hospital Antasari? Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 1.080.000 dan dapatkan harga spesial ini hingga 31 Maret 2025.