Cara Atasi Anak Stunting Sesuai Usianya

10 Agustus 2020 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak stunting, perlu segera diatasi. Sebab, jika masalah gizi kronis ini terlambat ditangani, akan berdampak hingga si kecil dewasa. Tak hanya bertubuh pendek, stunting juga sebabkan anak rentan terkena penyakit degeneratif.
ADVERTISEMENT
Namun perlu diketahui, cara menangani anak stunting berbeda sesuai usianya. Stunting pada anak yang usianya belum mencapai dua tahun misalnya, akan berbeda dengan anak yang usianya sudah di atas dua tahun.
Yuk, simak penjelasan berikut ini untuk lebih memahaminya:

Cara Atasi Anak Stunting, Sebelum Usia 2 Tahun

Bila usia anak kurang dari dua tahun, stunting belum terlambat untuk ditangani Foto: Shutterstock
Bila usia anak kurang dari dua tahun, maka bisa dikatakan stunting belum terlambat untuk ditangani. Ya Moms, sebab si kecil masih menjalani 1000 hari pertama kehidupan. Pada periode ini, tumbuh kembang anak masih dapat dikejar lewat nutrisi dan stimulasi.
Penanganan atau intervensi stunting pada anak di bawah 2 tahun dapat dilakukan dengan memberikan ASI. Berikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, lalu dilanjutkan dengan tambahan memberikan makanan pendamping ASI hingga usianya 2 tahun atau lebih.
ADVERTISEMENT
Untuk anak usia 7-23 bulan, Anda juga bisa memberikan obat cacing dan suplemen zat besi atas resep dokter. Asupan zat besi dalam makanan sehari-hari juga perlu ditambah, misalnya dengan rutin memberi daging merah, kacang-kacangan, sayur bayam, dan lain-lain.
Orang tua juga diharapkan memberikan imunisasi lengkap, rutin mengecek tumbuh kembang balita ke Posyandu, memenuhi kebutuhan air bersih, serta menjaga kebersihan lingkungan rumah.
Lantas, bagaimana jika stunting baru diketahui setelah anak berusia lebih dari 2 tahun?

Cara Atasi Anak Stunting, Setelah Usia 2 Tahun

Ilustrasi anak yang usianya sudah lebih dari 2 tahun. Foto: Shutterstock
Mengutip laman Adoption Nutrition, bila anak stunting lebih dari usia 2 tahun maka ada risiko tidak bisa memenuhi potensi pertumbuhan yang hilang meski nutrisinya dipenuhi setelah itu. Anak-anak dengan riwayat stunting juga berisiko mengalami keterlambatan kognitif dan kemampuan belajar.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga pernah dipaparkan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pada acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) tahun 2018 yang lalu.
“Kalau sampai 5 tahun (anak stunting) ini baru dicecer makanan, bukannya tinggi malah besar ke samping. Nanti korelasinya ke penyakit tidak menular makin meningkat,” ungkap Nila.
Tapi bukan berarti anak stunting usia 2 tahun ke atas sudah tidak punya harapan dan tidak perlu diatasi, Moms. Ia juga bisa tumbuh meski lebih pendek daripada teman-teman sebayanya. Hanya, pemenuhan nutrisi sehari-hari harus lebih waspada agar tak terkena obesitas.
----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!