Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Sariawan, tenggorokan sakit, sembelit, demam, dan bibir pecah-pecah adalah masalah kesehatan yang kerap terjadi pada anak. Biasanya para ibu menyebutnya dengan penyakit 'panas dalam'. Ya Moms, kondisi tersebut biasanya terjadi pada anak karena pengaruh makanan ataupun pergantian cuaca seperti pancaroba.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara mengatasi panas dalam pada anak?
Moms, sebelumnya Anda harus tahu dulu bahwa istilah panas dalam sebenarnya tidak ada dalam dunia medis. Namun, karena beberapa gejala tersebut datang dalam waktu yang bersamaan, orang-orang biasanya langsung menyimpulkan bahwa kondisi tersebut merupakan gejala panas dalam.
Padahal, menurut dokter spesialis anak, dr. Farabi el fouz Arafiq, SpA, MKes, Anda sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu penyebab masing-masing gejala penyakit tersebut.
"Sariawan (gejala yang sering dialami anak) ada yang disebabkan oleh virus, jamur atau bakteri. Ketiganya juga punya nama dan terapi berbeda-beda. Sariawan karena virus misalnya. Virus itu pun ada ratusan, demikian juga bakteri dan jamur," kata dr. Farabi yang dihubungi kumparanMOM, Selasa (29/10).
Misalnya saja sariawan yang terjadi akibat bakteri. Gejala ini timbul karena anak kurang minum air putih sehingga bakteri jahat timbul dan menyebabkan gangguan pada kesehatan mulut. Stres pun juga bisa menjadi penyebabnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Ketika stres, anak akan melepaskan hormon kortisol. Bila hormon ini menyerang mukosa--jaringan lunak pada rongga mulut, maka akan timbul bercak putih yang disebut sariawan. Ya Moms, mengetahui penyebab gejala-gejala penyakit tersebut sangatlah penting agar anak bisa mendapat penanganan yang sesuai.
Oleh karena itu, menurut dr. Farabi, sebaiknya ketika anak sudah menunjukkan gejala panas dalam seperti sakit tenggorokan, badan panas, mimisan ataupun sariawan, lebih baik Anda membawa si kecil ke dokter. Hal itu dilakukan agar anak bisa mendapat penanganan yang tepat dari dokter.
"Sebaiknya dibawa supaya jelas apa penyebab nya dan perlu dapat terapi sesuai penyebabnya," tutup dr. Farabi.