Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cara Atasi Rasa Bersalah Karena Tidak Menyusui
31 Oktober 2019 17:44 WIB
Diperbarui 31 Oktober 2019 17:44 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Klinik Dokter Tiwi, Dr. dr. Rinawati Rohsiswanto, SpA (K), dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki, SpA (K), IBCLC dan dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS, ada tiga alasan yang paling umum membuat ibu menghentikan menyusui, yaitu hiperbilirubinemia, hipoglikemia, dan dehidrasi pada bayi.
Hiperbilirubinemia adalah kondisi di mana kadar bilirubin bayi sangat tinggi. Sementara hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula darah) berada di bawah normal.
Ketiga masalah kesehatan di atas, umumnya disebabkan karena bayi kurang mendapat asupan cairan dari ASI. Dalam kondisi itu, dokter akan terus memantau kesehatan bayi Anda dan memastikan Anda bisa menyusui dengan baik.
Namun, jika kondisi kesehatan bayi Anda tak kunjung membaik karena kekurangan asupan cairan, bukan tidak mungkin, pemberian susu formula dibutuhkan untuk menunjang kesehatannya.
Sebagai ibu, Anda mungkin merasa sedih karena tidak bisa menyusui bayi sepenuhnya. Ya, Anda juga mungkin sedih karena merasa bayi tidak mendapatkan haknya untuk menyusu dengan utuh. Perasaan itu sangatlah normal terjadi, Moms. Namun ingat, Anda tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan itu.
ADVERTISEMENT
Perasaan bersalah yang berlarut-larut bisa membuat Anda baby blues, bahkan hingga depresi. Kondisi itu, tentu tidak baik untuk Anda dan juga bayi Anda. Ya Moms, perasaan depresi bisa menghambat hormon oksitosin yang merangsang keluarnya ASI. Selain itu, depresi juga bisa mempengaruhi Anda dalam merawat si kecil.
Memang benar, tidak ada susu formula yang kandungannya sehebat ASI. Tapi, dalam kondisi tertentu, pemberian susu formula bisa jadi diperlukan untuk menunjang kesehatannya.
"ASI adalah yang terbaik, tetapi susu formula adalah alternatif yang tidak buruk untuk bayi dengan kondisi tertentu," kata Roya Samuels, MD, seorang dokter anak di Cohen Children's Medical Center, Amerika Serikat, seperti dikuti Web MD.
Ingat Moms, pemberian susu formula bisa saja hanya sementara waktu, sebagai alternatif pemenuhan nutrisi si kecil. Jika kondisi kesehatan bayi sudah stabil dan produksi ASI Anda sudah baik, bukan tidak mungkin Anda bisa menyusui bayi sepenuhnya kembali.
ADVERTISEMENT
Bila anak Anda terpaksa mesti minum susu formula atas indikasi medis, Dokter Spesialis Anak, dr. Galih Linggar Astu, SpA, menyarankan agar pemberiannya tidak dot, tapi menggunakan alat lain seperti cup feeding, sendok, maupun pipet. Hal itu dilakukan agar bayi tidak bingung puting jika nantinya kembali menyusu dengan ibu.
Tak perlu khawatir Anda tidak bisa membangun ikatan dengan bayi Anda karena tidak menyusui sepenuhnya. Saat memberinya susu formula dengan cup feeding, sendok maupun pipet, cobalah untuk tetap memperhatikan anak dengan menatap matanya.
Sambil minum susu, Anda juga bisa tetap memberi stimulasi dengan sesekali mengelus kepalanya dan mengajaknya mengobrol. Akan lebih baik pula, jika Anda belajar bagaimana cara pijat bayi dan mempraktikkan secara rutin kepada bayi. Dengan begitu, Anda tetap bisa melakukan skin to skin contact dengan si kecil.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, meski tak bisa menyusui sepenuhnya dan terpaksa memberikan susu formula untuk bayi, Anda bukanlah ibu yang jahat. Jadilah ibu yang bahagia apapun kondisinya, agar anak-anak Anda bisa mendapatkan hak kasih sayang seutuhnya dari orang tuanya.