Cara Mengetahui Tangan Dominan pada Anak Balita

22 Oktober 2019 12:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu membantu anak untuk menentukan tangan dominan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu membantu anak untuk menentukan tangan dominan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat berusia 3-4 tahun, mayoritas anak balita sudah bisa menggunakan satu tangan untuk melakukan tugas-tugas motorik halus dan kasar. Mulai dari menulis, menggambar, menangkap, dan melempar bola.
ADVERTISEMENT
Di saat itu, Anda biasanya sudah bisa melihat tangan mana yang lebih sering digunakan oleh anak balita. Dilansir Very Well Family, tangan dominan seorang anak sebenarnya tidak ditentukan olehnya. Ada andil genetik yang berperan penting dalam menentukan dominasi tangan pada anak.
Ilustrasi balita pakai tangan kanan. Foto: Pixabay
Nah Moms, misalnya saja, Anda mungkin sudah mulai memperhatikan si kecil lebih sering menggunakan tangan kiri sejak berusia 7-9 bulan. Namun, itu tidak bisa menjadi patokan bahwa tangan kiri adalah tangan dominan hingga ia dewasa. Sebab, kondisi itu masih bisa berubah sampai ia berumur 6 tahun. Dominasi menggunakan tangan kiri biasanya dikenal dengan sebutan kidal.
Selain dominasi tangan kanan dan kiri, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis tangan dominan lainnya pada anak, yaitu mixed handedness dan Ambidextrous.
ADVERTISEMENT
Mixed Handedness merupakan sebuah kondisi di mana anak balita lebih suka menggunakan tangan kanan atau kiri untuk satu tugas tertentu. Misalnya, ada seorang anak yang bisa menulis dengan tangan kanan, namun melempar bola harus menggunakan tangan kiri.
Ilustrasi anak kidal sedang menulis. Foto: Shutterstock
Sementara ambidextrous adalah anak yang bisa menggunakan kedua tangannya di hampir semua tugas. Kondisi ini memang terbilang langka, karena hanya terjadi pada sekitar 1 persen dari populasi dunia. Ya, Moms, beberapa anak ada yang bisa melakukan segala hal dengan menggunakan kedua tangannya tanpa ada salah satu yang dominan. Mereka juga dikenal sebagai anak ambis.
Dilansir Parenting First Cry, orang tua memang seharusnya sudah mulai memperhatikan tangan dominan anak sejak ia balita. Bila kelihatannya anak cenderung kidal, sebaiknya Anda tidak memaksa anak untuk mengubah kecenderungan ini.
ADVERTISEMENT
Segala bentuk pemaksaan hanya akan membuat anak bingung, Moms. Bahkan bila dipaksa, dapat menghambat perkembangannya di kemudian hari. Tidak ingin kan, ini terjadi?
Ilustrasi balita memegang benda dengan tangannya. Foto: Shutter Stock
Tetapi, karena kita hidup dalam masyarakat yang menganggap penggunaan tangan kanan lebih sopan untuk memberi dan menerima, sebaiknya Anda juga melatih keterampilan anak balita menggunakan tangan kanannya secara khusus.
Kalau anak hendak menerima sesuatu, mintalah ia menggunakan tangan kanannya. Sementara bila anak ingin melakukan aktivitas lain, seperti menggambar, bermain mobil-mobilan atau membuka gagang pintu kamar, Anda tidak perlu menuntutnya menggunakan tangan kanannya.