Cara Menguatkan Otot Anak Laki-laki

24 Februari 2019 16:24 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak laki-laki. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak laki-laki. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak laki-laki ingin punya otot yang kuat karena berbagai alasan, misalnya agar tampak seperti superhero favoritnya. Tak jarang, beberapa anak laki-laki ingin melakukan olahraga yang dapat membentuk ototnya, terutama otot lengan.
ADVERTISEMENT
Namun, hati-hati, Moms. Masa anak-anak masih merupakan masa pertumbuhan. Jangan sampai olahraga untuk membesarkan otot ini mengganggu pertumbuhan anak.
Ingat, anak masih dalam masa pertumbuhan, di mana tulang dan ototnya masih mengalami banyak proses untuk bertumbuh dan berkembang. Tepatnya pada masa pubertas, pertumbuhan tulang anak dan pertambahan massa otot anak mencapai puncaknya. Tulang anak bertambah panjang sehingga tinggi anak bertambah dan otot anak bertambah besar sehingga postur tubuh anak juga semakin besar.
Membesarkan otot boleh dilakukan anak laki-laki saat usianya kira-kira 20 tahun. Pada usia itu, umumnya anak laki-laki sudah menyelesaikan masa pertumbuhannya.
Namun, jika kurang dari usia itu anak laki-laki Anda ingin melakukan latihan untuk memperkuat otot, berikut beberapa cara aman yang bisa ia lakukan seperti dikutip laman Kids Health:
ADVERTISEMENT
Melakukan permainan yang bisa menguatkan otot
Terdengar sederhana, tapi ini adalah cara paling mudah yang bisa dilakukan anak untuk memperkuat ototnya. Bermain di taman sambil berlari, melompat dan bermain sepeda bisa membuat otot anak jadi terbentuk dan lebih kuat. Ketiga aktivitas fisik ini menggunakan otot untuk anak bergerak. Selain itu, Anda juga bisa mengajak si kecil berenang. Berenang bukan merupakan olahraga yang memberi beban pada tulang, tapi bisa anak lakukan untuk membantu mengembangkan otot dan tulang yang kuat.
Penuhi asupan gizinya
Ilustrasi anak laki-laki minum susu. Foto: Shutterstock
Ingat, Moms, di samping melakukan olahraga, kebutuhan nutrisi anak harus cukup dari berbagai makanan bergizi. Nutrisi ini juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Jangan sampai anak malah jadi kurus karena terlalu banyak olahraga atau karena tuntutan olahraga kegemarannya. Kurang nutrisi dan terlalu banyak melakukan olahraga justru dapat membuat tulang menjadi rapuh, mudah cedera, dan nyeri otot berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Jangan lakukan olahraga angkat besi
Beberapa anak ingin mengangkat beban sehingga mereka bisa ototnya bisa terlihat lebih besar dan lebih kuat. Tetapi mengangkat beban tidak akan menghasilkan otot besar pada anak-anak yang belum melewati pubertas. Mengangkat beban berat justru bisa berbahaya bagi otot dan tendon anak-anak.
Latihan seperti push-up, sit-up bisa membantu membangun otot yang kuat tanpa berisiko membuat anak jadi cedera.