Cara Menjawab 3 Pertanyaan Khas Anak Balita tentang Virus Corona

30 Maret 2020 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi virus corona yang sebabkan penyakit COVID-19 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi virus corona yang sebabkan penyakit COVID-19 Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona, telah secara drastis mengubah kehidupan jutaan orang di dunia. Termasuk juga kita, di Indonesia, selama beberapa minggu terakhir ini. Mulai dari kebijakan bekerja dari rumah (work from home atau WFH), ditutupnya sekolah, hingga gerakan diam di rumah.
ADVERTISEMENT
Namun bagi anak, khususnya yang masih usia balita, perubahan kehidupan atau keseharian ini mungkin terasa lebih drastis. Ya Moms, balita mungkin sulit memahami, kenapa Anda tanpa bosan mengingatkannya untuk cuci tangan sepanjang hari, kenapa orang tuanya ada di rumah tapi sibuk di depan laptop, hingga kenapa ia tidak bisa mengunjungi kakek-nenek lagi.
ilustrasi virus corona Foto: Shutterstock
Dan tidak seperti orang dewasa (yang sudah bisa membaca berita), banyak anak yang mungkin harus 'berjuang' untuk memahami apa yang sedang terjadi. Demikian menurut Richard Weissbourd, wakil direktur program pascasarjana ilmu pengembangan manusia dan psikologi Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Kepada Vox, Weissbourd menyampaikan, itulah kenapa orang tua perlu membantu anak untuk memahami apa-apa yang sedang terjadi di sekitar mereka saat ini. Salah satu caranya, jawablah dengan baik pertanyaan-pertanyaan anak meski ia masih balita.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparanMOM merangkum contohnya untuk Anda:

1.Kenapa sih, aku harus cuci tangan lagi?

ilustrasi anak balita mencuci tangan untuk mencegah penularan virus corona Foto: Thinkstock
Salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain selama pandemi virus corona ini adalah sering mencuci tangan. Tetapi hal ini mungkin tak mudah untuk dijelaskan kepada anak-anak yang masih balita.
Maklum, si kecil lagi suka sekali bermain, memegang semua hal yang di sekitarnya sampai memasukkan berbagai benda ke mulut. Aduh! Tidak heran kalau kita, para Ibu, jadi perlu terus menerus mengingatkan atau mengajak anak mencuci tangan sepanjang hari.
Lantas apakah perlu dijelaskan juga pada anak yang masih balita? Ya Moms, jelaskan saja!
Menurut Dr Robin Gurwitch, profesor bidang psikiatri, ilmu perilaku dan kesehatan anak dari Duke University, Durham, Amerika Serikat, menjelaskan kepada anak perlu dilakukan agar mereka tidak merasa bingung. Selain itu, penjelasan juga dapat memberi anak rasa tenang dan aman yang memang mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
“Beri tahu anak bahwa kita mencuci tangan karena kadang-kadang ada kuman yang menempel di tangan kita, dan jika kita tidak segera mengusirnya dengan cara mencuci tangan, kuman-kuman itu bisa bikin kita sakit!" Gurwitch memberi contoh.
Anda juga dapat mengatakan bahwa mencuci tangan lebih penting daripada biasanya karena virus corona menyebar dengan cepat, dan mencuci tangan adalah salah satu cara terbaik yang kami tahu untuk menjaga dirinya.
Bila penjelasan ini ternyata masih terlalu sulit untuk dipahami anak balita Anda, katakan, "Sering cuci tangan bisa bikin kita lebih sehat! Itu sebabnya keluarga kita suka mencuci tangan."
Ingin membuat kegiatan cuci tangan lebih menyenangkan? Boleh banget, Moms! Ajak anak beryanyi saat mencuci tangan, sediakan wadah sabun yang lucu khusus untuknya, dan bila perlu beri anak kursi kecil agar ia mudah mencapai keran tempat cuci tangan.
ADVERTISEMENT

2.Ibu dan Ayah ada di rumah, tapi kok, enggak main sama aku?

ilustrasi anak balita dan ibu yang tengah bekerja dari rumah. Foto: Shutterstock
Banyak orang yang tidak memiliki pilihan untuk bekerja dari rumah saat ini. Bahkan, tidak sedikit yang mengalami PHK atau dikurangi jam kerjanya. Karenanya, bersyukurlah bila kita masih bisa bekerja dari rumah, Moms.
Namun memang, jika memiliki anak apalagi yang masih balita, bekerja dari rumah tidak selalu mudah. Setiap kali berusaha fokus atau harus online meeting misalnya, si kecil bisa saja malah mengajak bermain. Yang mereka pahami, kalau ada di rumah berarti orang tuanya tidak bekerja!
Dalam situasi seperti ini, Gurwitch menyarankan Anda menjelaskan kondisi apa adanya pada anak. Misalnya katakan, "Ibu tidak pergi ke kantor supaya keluarga kita tetap aman dan sehat. Tetapi, Ibu masih harus bekerja di rumah."
ADVERTISEMENT
Kemudian, beri tahu anak kapan Anda bisa beristirahat dan bermain bersama mereka. Karena balita umumnya belum bisa membaca jam, coba bantu mereka memahami batasan waktu ini dengan lebih mudah. Misalnya, "Setelah kita sarapan, Ibu harus bekerja dan kamu boleh bermain sendiri. Tapi nanti kita akan makan siang sama-sama dan setelahnya Ibu bisa ikut main sebentar."
Jangan lupa, tepati janji ini dan beri anak balita Anda kegiatan selama menunggu, Moms. Seperti permainan balok, melukis kardus, atau meronce.

3.Kenapa kita enggak pergi ke rumah Nenek?

ilustrasi anak dan kakek-nenek Foto: Shutterstock
Bila selama ini kerap Anda ajak mengunjungi kakek, nenek atau sepupunya, si kecil pasti sedih saat harus kehilangan kebiasaannya. Apalagi rekomendasi menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus corona belum bisa dipastikan kapan berakhirnya.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, untuk membantu anak-anak mengatasi kondisi ini, selain menjelaskan tentu penting untuk menunjukkan bagaimana mereka tetap dapat berkomunikasi dengan kakek, nenek, sepupu dan orang-orang lain yang ia sayangi. Misalnya dengan membuat jadwal video call?
Anda juga bisa membuat janji untuk mengirim foto kegiatan masing-masing di rumah. Sehingga anak merasa tetap dekat dan 'terhubung' dengan orang-orang terkasihnya. Selamat mencoba!
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!