Cara Simpan Bahan Makanan yang Bisa Buat Keluarga Lebih Sehat

22 Oktober 2019 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi menyimpan bahan makanan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi menyimpan bahan makanan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana kita menyimpan bahan makanan di rumah, ternyata berpengaruh pada kondisi kesehatan keluarga. Ya Moms, pasalnya menyimpan bahan makanan yang sehat tidak sekadar dicuci, lalu masukkan ke dalam kulkas.
ADVERTISEMENT
Demikian menurut Chef Deden Gumilar, Executive Chef dari Riva Grill Bar & Terrace kepada kumparan, Kamis (17/10).
"Dalam dunia restoran, biasanya kami menjalankan sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Termasuk ketika menyimpan bahan makanan agar lebih sehat dan rasanya enak," ungkap juru masak berusia 50 tahun itu.
Untuk itu, cek deh, apakah cara Anda selama ini sudah tepat dan ikuti tips menyimpan bahan makanan dari Chef Deden berikut ini:
1. Bersihkan bahan makanan
ilustrasi mencuci bahan makanan sebelum disimpan Foto: Shutterstock
Sebelum masuk ke tempat penyimpanan atau kulkas, bersihkanlah bahan makanan yang baru dibeli. Apalagi jika bahan tersebut berasal dari pasar, yang kerap menjadi tempat berkembangnya hama, kuman, dan bakteri.
ilustrasi container tempat menyimpan bahan makanan Foto: Shutterstock
"Seusai belanja, pastikan tidak ada soil atau tanah yang masih menempel di bahan belanjaan. Misal daun bawang, jika di akarnya masih ada tanah, itu harus dipotong dan di cuci sampai bersih. Lalu, ditimbang baru dimasukkan ke container, dan disimpan. Kentang itu juga tidak boleh ada pasir yang menempel, harus dicuci bersih baru disimpan," terang laki-laki yang sudah menjadi juru masak selama 24 tahun itu.
ADVERTISEMENT
2. Pisahkan bahan sesuai jenisnya
pisahkan tempat penyimpanan bahan makanan sesuai jenisnya Foto: Shutterstock
Tips selanjutnya yang bisa membuat keluarga Anda lebih sehat adalah pisahkan bahan makanan yang sudah dicuci bersih sesuai jenisnya. Karena, bahan makanan bisa mengontaminasi satu sama lain sehingga cepat membusuk.
"Beda makanan, beda tempat penyimpanannya. Sebaiknya jangan bungkus dengan kertas koran, karena koran kan ada tintanya. Simpanlah dalam container (wadah makanan) yang food grade. Lalu susun rapi di kulkas," tambah Chef Deden.
3. Tempat penyimpanan harus sesuai standar
rak penyimpanan makanan tidak boleh bersentuhan dengan lantai Foto: Shutterstock
Dilanjutkan chef Deden, kita juga harus memperhatikan standar tempat penyimpanan, Moms. Misalnya kulkas, dikatakan chef Deden, suhunya minimal 5 derajat celcius kalau freezer 18 derajat celcius.
"Sementara untuk rak penyimpanan tidak boleh bersentuhan dengan lantai. Harus 15 sentimeter dari lantai, tapi jangan yang bahannya dari kayu. Karena kayu adalah lahan untuk hama berkembang biak; bisa rayap, bisa kecoa, biasa apapun. Jadi bolehnya pakai plastik, stainless, atau karbonat. Dan, rak tidak boleh menempel ke dinding, jaraknya harus 10 sentimeter, dengan atap juga harus ada jarak 15 sentimeter," tegasnya.
ADVERTISEMENT
4. Berikan label tanggal penyimpanan
tempat penyimpanan makanan sebaiknya diberi label Foto: Shutterstock
"Makanan di kulkas itu saya sarankan paling lama disimpan tiga hari. Tapi kalau mau disimpan lebih lama, setelah tiga hari sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu standar 74 derajat celcius dalam rentang waktu dua jam. Barulah, masukkan lagi ke dalam kulkas," kata Chef Deden.
Agar Anda bisa mengetahui makanan tersebut sudah berapa lama di kulkas, maka Chef Deden menyarankan untuk beri label tanggal. Tulislah tanggal, bulan, tahun, dan jenis makanannya.
5.Terapkan Sistem Fifo
Bila semua bahan makanan yang disimpan sudah diberi label, Anda bisa menerapkan sistem 'fifo' yakni first in - first out, untuk menentukan mana yang perlu dikeluarkan terlebih dahulu untuk dikonsumsi keluarga tercinta, dan mana yang masih bisa disimpan.
ADVERTISEMENT