Cara Unik Anak-anak di Berbagai Negara Rayakan Natal

24 Desember 2018 16:59 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak menikmati momen Natal (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menikmati momen Natal (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Natal merupakan hari yang paling ditunggu umat kristiani di seluruh dunia, tak terkecuali anak-anak. Selain karena hadiah yang menunggu, Natal juga jadi momen bagi anak-anak untuk bersenang-senang.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di Indonesia, hari penuh suka cita ini juga dirayakan oleh anak-anak di berbagai negara. Nah Moms, bagaimana keseruan anak-anak di negara lain saat merayakan Natal?
1. Swedia
Simbol natal khas kota Gavle, Swedia (Foto: Instagram @gavlebocken)
zoom-in-whitePerbesar
Simbol natal khas kota Gavle, Swedia (Foto: Instagram @gavlebocken)
Ada yang unik dari perayaan Natal di Swedia. Menjelang Natal, negara itu sekaligus merayakan hari Santa Lucia, seorang martir yang mati saat mempertahankan keimananannya.
Pada perayaan itu, sekolah dan desa-desa akan memilih satu anak perempuan untuk menjadi Santa Lucia. Anak yang terpilih akan memakai pakaian putih lengkap dengan sabuk merah dan mahkota lilin.
Santa Lucia kemudian akan berkeliling untuk bernyanyi dan membagikan Pepparkakor, semacam biskuit jahe.
Anak-anak yang tak terpilih menjadi Santa Lucia juga ikut meramaikan dengan berpakaian sebagai Tärnor, mirip seperti Santa Lucia tapi tanpa mahkota lilin. Buat anak laki-laki, mereka memakai kostum Stjärngossar, semacam bintang anak-anak.
ADVERTISEMENT
Pada malam Natal pun, ada satu tradisi yang tak pernah ketinggalan tiap tahun. Yaitu menonton Donal Bebek di televisi nasional tiap sore. Film itu rutin ditayangkan sejak 1959 hingga sekarang untuk menghibur anak-anak pada malam Natal.
2. Jepang
Ilustrasi anak bahagia mendapat kado natal (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bahagia mendapat kado natal (Foto: Shutter Stock)
Natal di Jepang tak sama dengan yang dirayakan di seluruh Dunia. Di Negeri Sakura, Natal tak dirayakan besar-besaran karena sedikitnya populasi penduduk kristiani di sana.
Akan tetapi, sekolah biasanya tetap libur pada hari Natal, agar anak-anak bisa berkumpul bersama keluarganya di rumah. Anak-anak di Jepang merayakan Natal dengan cara berpesta. Mereka menari, bermain dan bersenang-senang. Usai berpesta, mereka menyantap kue Natal khas Jepang, yakni semacam kue spons yang dihias dengan pohon,bunga dan, figur Santa Klaus.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, anak-anak akan menerima hadiah dari Santa-san, sebutan Sinterklas di Jepang.
3. Jerman
Hiasan Natal di Kota Nuremberg, Jerman (Foto: Flickr/Andreas Helke)
zoom-in-whitePerbesar
Hiasan Natal di Kota Nuremberg, Jerman (Foto: Flickr/Andreas Helke)
Waktu Natal adalah saat bagi anak-anak di Jerman menulis surat ke Christkind. Ya, ia adalah seorang anak yang dipercaya memiliki karakter seperti Kristus. Untuk menyemarakkan Natal, setiap tahun, di Nuremberg dan sejumlah daerah di Jerman selatan dan timur, seorang anak perempuan akan dipilih menjadi Christkind. Anak yang terpilih akan memakai kostum putih panjang berhias warna emas.
Anak-anak yang lain, akan menulis surat kepada Christkind, yang amplopnya akan dilem dengan gula dan glitter agar mengkilap dan terlihat menarik. Surat itu lalu akan diletakkan di jendela dengan harapan Christkind akan mengambil lalu membacanya.
4. Belanda
Sinterklas. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sinterklas. (Foto: Thinkstock)
Ho...ho...ho! Tokoh yang dinanti anak-anak di Belanda saat Natal sebentar lagi tiba. Dia, tak lain tak bukan adalah Sinterklaas.
ADVERTISEMENT
Menjelang Natal, anak-anak di sana akan menyiapkan buku yang berisi catatan tentang apa saja yang mereka lakukan sepanjang tahun. Jika catatannya baik, Sinterklaas akan memberinya hadiah, tapi kalau nakal, Zwarte Pieten, pembantu Sinterklaas akan membawanya ke Spanyol untuk diajarkan menjadi baik. Setidaknya begitulah yang dipercaya anak-anak Belanda.
Pada malam Natal, anak-anak akan meninggalkan sepatu di dekat jendela atau perapian, sambil bernyanyi lagu Sinterklaas. Dengan harapan, Sinterklaas akan datang dan memberi mereka hadiah.
Anak-anak juga biasa memasukan wortel ke sepatu yang mereka tinggalkan. Tujuannya, untuk memberi makan kuda putih milik Sinterklas dan akan diganti dengan permen.
5. Spanyol
Suasana Natal (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Natal (Foto: Pixabay)
Anak-anak di Spanyol tidak meminta hadiah ke Sinterklas, seperti anak-anak di dunia pada umumnya. Mereka meminta hadiah Natal kepada Sang Raja.
ADVERTISEMENT
Hadiah itu pun diminta bukan saat malam Natal, tapi pada 6 Januari ketika perayaan Epiphany, hari ketika Raja dan Bangsawan Spanyol membawa hadiah untuk Bayi Yesus.
Penulis: Nanda Saputri