Cerita Ibu: Berat Badan Anak Saya Susah Naik karena Alami Masalah Kesehatan

18 Agustus 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cerita Ibu: Berat Badan Anak Saya Susah Naik karena Alami Masalah Kesehatan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Cerita Ibu: Berat Badan Anak Saya Susah Naik karena Alami Masalah Kesehatan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Di usia 6 bulan, bayi akan dikenalkan dengan MPASI, karena pemberian ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Harapannya, dengan pemberian makanan bergizi, bayi bisa tumbuh dengan baik sesuai dengan usianya. Tapi, bagaimana jika bayi tidak mau makan hingga akhirnya berat badannya pun tidak mengalami kenaikan?
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang dialami Ulfa. Ibu satu anak ini sempat dibuat khawatir karena bayinya enggan memakan MPASI yang telah dibuatnya. Berbulan-bulan Ulfa mencoba untuk memberikan berbagai jenis MPASI, namun bayinya masih melakukan aksi gerakan tutup mulut (GTM).
Ya Moms, karena tidak kunjung mau makan, Ulfa pun bingung dan khawatir akan kesehatan si kecil. Ia pun akhirnya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata diketahui anaknya mengalami masalah pencernaan dan anemia (defisiensi zat besi). Walau tak mudah, Ulfa pun semangat menjalani berbagai perawatan dan saran yang dianjurkan dokter.
Perlahan, anaknya mulai menunjukkan peningkatan nafsu makan di usia 19 bulan. Penambahan berat badannya juga ikut terlihat, meski belum berada pada kurva normal.
ADVERTISEMENT
Belajar dari pengalamannya, Ulfa mengajak para ibu agar jangan menunda-nunda untuk berkonsultasi dengan dokter maupun ahli gizi apabila si kecil mengalami masalah makan dan tidak mengalami kenaikan berat badan.
Nah Moms, cerita ibu Ulfa yang dibagikan lewat akun Instagram @kumparanMOM mendapat berbagai respons dari followers. Ada yang menceritakan pengalaman serupa, dan ada juga yang memberikan semangat.
"Udah mau jumpalitan ngasih anak mpasi dari bulan 5, karena dokter bilang udah siap bu~ sekarang 8 bulan makannya masih on off ntar.. lumayan gtm sampe encok kita nungguin dia mangap. Pengen bgt ngasih makan sambil nonton atau jalan2 tapi takut ntar malah jadi kebiasaan buruk," kata pemilik akun @iii.mell.
"Anaknya makan sambil mama ikut makan sdh di coba? Ampuh sih buat anak saya yg susah jg makannya. Dia mau makan kalau mama nya juga makan 😂," tulis pemilik akun @anastasiasisc.
ADVERTISEMENT
"Kembarku jg. Sdh ke dsa jg kaya naik tp ga sesuai target. Disupport susu mereka ga mau. Susah sekali. Setelah usia 2 tahun kemudian sapih baru mau makan banyak dan baru kurvanya naik. Skrg lihat anak mau makan sangat bersyukur 🥰," ucap pemilik akun @irenedien.
Selain itu, pahami juga beberapa penyebab berat badan anak tidak bertambah.

Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik

Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik. Foto: Getyy Images
Normalnya, berat badan akan bertambah seiring dengan penambahan usianya. Biasanya, penambahan berat badan bisa dihitung setiap bulannya.
Meski begitu, seperti dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perlu dipahami bahwa pertumbuhan anak tak hanya ditentukan dari berat badannya saja, tapi juga tinggi badannya. Maka dari itu, IDAI menyarankan, pengukuran berat dan tinggi badan anak dilakukan rutin tiap 3-6 bulan sekali. Nantinya, penambahan tinggi dan berat badan akan dipantau menggunakan grafik Indeks Massa Tubuh yang mencatat pertumbuhan anak sejak lahir hingga remaja.
ADVERTISEMENT
Nah, dilansir Cleveland Clinic, Kadakkal Radhakrishnan, MD, dokter ahli gastroenterolog anak di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, menjelaskan beberapa penyebab berat badan si kecil sulit bertambah, seperti:
1. Kurang Asupan Kalori
Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik. Foto: Thinkstock
Alasan paling umum yang menyebabkan lebih dari 90 persen dari kasus-kasus berat badan anak sulit naik karena asupan kalori yang tidak memadai. Ini dapat terjadi ketika seorang anak tidak tertarik makan karena berbagai alasan, atau karena kurangnya pemahaman orang tua mengenai kebutuhan kalorinya.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa berkreasi membuat tampilan makanan jadi lebih menarik. Dengan begitu, bisa jadi anak akan lebih lahap menghabiskan makanannya.
2. Kepekaan Oral atau Masalah Neurologis
Penyebab lainnya, bisa jadi anak balita memiliki kepekaan oral atau masalah neurologis yang meningkat. Masalah-masalah tersebut dapat memengaruhi kemampuan anak untuk menelan, atau juga mungkin disebabkan oleh kondisi seperti cerebral palsy atau bibir sumbing. Karena sulit menelan, anak pun jadi malas makan.
ADVERTISEMENT
3. Masalah Reflux
Kadang-kadang, anak tidak dapat makan karena terlalu sering muntah. Misalnya bila ia mengalami masalah refluks asam atau acid reflux, di mana asam naik dari perut ke kerongkongan dan bahkan sampai ke tenggorokan, sehingga menyebabkan tonus otot rendah dan berbagai gangguan lainnya.
Ilustrasi bayi menangis saat makan. Foto: Shutterstock
4. Masalah Pankreas
Seorang anak juga bisa terganggu kemampuannya untuk mencerna makanan akibat masalah pada pankreas. Umumnya, anak yang mengalami masalah pankreas akan mengalami gejala seperti tinja yang besar, berbusa, lembek, berbau busuk, dan berminyak.
5. Masalah Jantung
Anak dengan masalah jantung juga sulit makan dengan baik karena tubuhnya harus 'bekerja keras' untuk bernapas.
6. Gangguan pada Lapisan Usus
Penyakit celiac atau penyakit Crohn merupakan gangguan pada lapisan usus yang juga dapat menyebabkan berat badan anak balita sulit bertambah. Pada penyakit celiac, gejala dimulai ketika makanan yang mengandung gluten dimasukkan ke dalam menu makanan anak.
ADVERTISEMENT
7. Kelenjar Tiroid
Dalam beberapa situasi, tubuh seorang anak bisa saja membakar terlalu banyak kalori jika ia memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
Ilustrasi Bayi mengalami masalah kesehatan. Foto: Love_Sequence/shutterstock
8. Masalah Ginjal
Meskipun jarang, gagal ginjal atau gangguan ginjal lainnya dapat memengaruhi penambahan berat badan serta tinggi badan pada anak.
9. Kelainan Genetik
Terakhir, beberapa anak mungkin memiliki kelainan genetik yang memengaruhi penambahan berat badan, sehingga memerlukan evaluasi oleh ahli.
Nah Moms, untuk mengatasi balita yang mengalami anemia seperti yang dialami anak Ibu Ulfa, cobalah untuk sajikan makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, kacang-kacangan hingga bayam. Bila perlu, tanyakan kepada dokter apakah memerlukan suplemen zat besi tambahan.
Berat badan anak balita sulit naik memang bisa membuat orang tua was-was dan khawatir. Oleh karena itu, agar tumbuh kembang anak tidak terhambat karena sulit makan atau berat badannya tidak bertambah, sebaiknya jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi agar bisa mendapat solusi terbaik.
ADVERTISEMENT
=====
Yuk, baca lebih banyak #CeritaIbu yang inspiratif di Instagram @kumparanmom. Atau ingin ikut berbagi cerita? Bisa, Moms! Kirimkan saja cerita Anda lewat DM Instagram @kumparanmom.