Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ciri-ciri Bayi Bahagia, Mulai Umur 0 sampai 18 Bulan
18 April 2019 9:28 WIB
Diperbarui 18 April 2019 9:28 WIB
ADVERTISEMENT
Orang tua mana sih, yang tak ingin bayi kesayangannya tak bahagia? Rasanya semua orang tua pasti ingin bayinya senantiasa merasa bahagia ya, Moms. Namun faktanya, menangkap ciri-ciri atau tanda-tanda kebahagiaan bayi bisa saja terasa membingungkan khususnya bagi orang tua baru.
ADVERTISEMENT
Maklum, bayi belum bisa bicara dan mengatakan apakah ia merasa bahagia. Bahkan di bulan-bulan pertama hidupnya, bayi belum bisa tersenyum atau tertawa.
Lantas bagaimana cara mengetahui apakah bayi Anda bahagia? Tenang Moms, ada kok tanda-tanda yang bisa diperhatikan sesuai usianya.
Apa saja?
Bayi baru lahir: nyaman dan tenang itu bahagia!
Perhatikan bagaimana reaksi bayi saat melihat wajah atau mendengar suara ibunya. Umumnya, ia akan tampak tenang, nyaman dan damai. Tiga hal ini lah, yang jadi tanda bayi bahagia.
Ya Moms, sesederhana itu. Anda mungkin berpikir bayi diam atau sekadar menatap Anda ketika Anda menyapa, tersenyum maupun menyusuinya, tetapi diam dan tatapannya ini sebenarnya pertanda baik!
"Di usia ini bayi tidak memiliki kapasitas untuk mengekspresikan emosi positif selain dengan terlihat tenang dan damai," kata Linda Acredolo, Ph.D., salah seorang pendiri Baby Signs, Inc. seperti dikutip dari laman Parents.
Usia 0 sampai 3 bulan: meringkuk bila bahagia
ADVERTISEMENT
Bayi menyesuaikan tubuhnya atau berusaha meringkuk lebih dekat dengan lengan Anda ketika digendong? Itu tanda ia merasa nyaman dan bahagia! Karena pada usia ini, bayi senang ketika Anda memenuhi kebutuhan dasarnya. Mulai dari merespons tangisannya, menyusuinya, mengganti popoknya, dan menidurkannya.
Nantikan juga tanda-tanda baru di usia 4 hingga 10 minggu. Kenapa?
"Pada usia 4 hingga 10 minggu, bayi mulai tersenyum secara spontan daripada secara refleksif," kata Carey Chronic, M.D., seorang dokter anak di Ventura, California, AS.
Sebelumnya, senyum bayi Anda datang dari kenyamanan internal, seperti gas yang lewat, atau sebagai refleks (pernah melihat bayi Anda tersenyum dalam tidurnya?). Tetapi di usia ini, "Bayi mulai tersenyum sebagai reaksi langsung terhadap sesuatu yang telah dilakukan seseorang dan membuat mereka bahagia," kata Linda Acredolo, Ph.D., salah seorang pendiri Baby Signs, Inc. Ah, senangnya!
Usia 3 sampai 6 bulan: tawa pertama
ADVERTISEMENT
Dunia akan jadi semakin indah saat senyuman bayi beralih jadi tawa pertamanya. Apa yang membuat bayi tertawa? Interaksi berkualitas dengan Anda, Moms!
Bayi senang dengan suara dan sentuhan lucu, seperti ketika kita mencium perutnya, pura-pura hendak menggigiti kakinya sambil membuat suara-suara lucu dan lain sebagainya.
Mendekati usia 6 bulan, bayi mulai bisa tertawa bila Anda ajak main cilukba. Dan ya, tawanya adalah tanda bayi bahagia.
Usia 4 sampai 7 bulan: mengoceh saat gembira
Jangan anggap remeh bila bayi tengah mengoceh. Pada awalnya, ocehan ini adalah serangkaian suara-suara atau bunyi konsonan yang dirangkai. Bayi membuat suara-suara ini dari hasil mengamati orang-orang di sekitarnya. Dan dengan ocehan inilah bayi mengomunikasikan emosinya secara vokal.
ADVERTISEMENT
"Ketika bayi mengoceh dalam nada yang lebih tinggi dan lebih tinggi, mereka menunjukkan minat pada sesuatu atau rasa bahagia dalam interaksi mereka dengan Anda," kata Athena Vouloumanos, peneliti utama di Infant Cognition and Communication Lab di New York University, AS. Jadi, perhatikan lah ocehan bayi termasuk intonasinya.
Usia 12 hingga 18 bulan: suka bercanda tanda bahagia
Dikutip dari majalah American Baby, sekitar usia 1 tahun, bayi mulai memiliki selera humor. Ia bahkan akan berupaya untuk membuat Anda tertawa. Misalnya dengan mengambil benda yang tengah Anda pegang atau meletakkan popok di kepala mereka dengan ekspresi konyol.
"Penelitian tentang pengembangan humor pada anak-anak menunjukkan bahwa melakukan hal-hal konyol dengan benda, pada umumnya, merupakan sumber kegembiraan di usia ini," Acredolo menjelaskan. Artinya semakin si kecil suka bercanda, semakin ia bahagia.
ADVERTISEMENT