Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Mendongeng merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membangun kedekatan orangtua dengan anak . Selain itu, dongeng anak yang dibacakan orang tua juga bisa menambah kosakata anak yang sedang dalam masa perkembangan bahasa.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, cara ini menjadi sebuah tradisi lisan yang sudah ada sejak dulu untuk membangun minat baca dan mengajarkan tentang moral-moral yang ada di masyarakat. Salah satunya adalah moral kejujuran.
Ada banyak cerita dongeng anak yang mengajarkan tentang kejujuran, seperti dongeng yang sudah disiapkan kumparanMOM berjudul "Kisah Kejujuran Tikus pada Singa" yang berasal dari Yunani ini. Seperti apa ya ceritanya?
Dongeng Anak Tikus dan Singa
Suatu hari di dalam hutan, ketika Singa sedang tidur lelap di bawah pohon muncul Tikus yang berlari ke arahnya. Karena terburu-buru, Tikus tak sengaja menabrak wajah Singa! Singa pun terbangun dengan marah. Ia mengaum keras, tak suka Tikus mengganggu waktu tidurnya.
ADVERTISEMENT
"Haaauuumm!! Kau akan kumakan karena telah mengganggu tidur siangku!" Singa berkata dengan garang. Mendengar ucapan Singa, tubuh Tikus gemetar ketakutan.
Ia memohon, "Jangan Singa, aku mohon jangan makan aku. Tolong lepaskan aku, ya. Aku berjanji, kalau kau melepaskan aku, suatu saat aku akan membantu saat kau butuh bantuan."
Mendengar ucapan Tikus yang bertubuh kecil itu, Singa tertawa terbahak-bahak. "Hahaha! Hauumm! Binatang kecil seperti kamu bisa apa, Tikus? Mau menolongku dengan cara apa?" Singa meremehkan Tikus.
Tapi Tikus terus memohon. Tikus juga berjanji, jika suatu hari Singa butuh bantuannya, ia akan segera datang.
Melihat kegigihan Tikus meyakinkan dirinya, Singa pun Singa pun melepas Tikus. Binatang kecil itu langsung berterima kasih dan segera berlari riang. Sementara Singa meneruskan tidur sepanjang siang.
ADVERTISEMENT
Sorenya, Singa berjalan-jalan di sekitar hutan. Langkahnya besar-besar, kepalanya diangkat penuh kebanggaan. Ia tahu, ia kuat dan berkuasa di dalam hutan.
Tapi tiba-tiba, Singa menginjak perangkap yang dipasang pemburu! Kakinya terjerat tali perangkap dan terangkat ke pohon tinggi.
Singa pun meronta-ronta sekuat tenaga. Namun bukannya lepas, talinya justru semakin kuat. Singa yang kehabisan akal berteriak meminta pertolongan.
"Haauumm!! Tolong aku! Tolong! Siapa yang bisa membantuku melepaskan diri dari perangkap ini?" pekik Singa hingga suaranya terdengar ke seluruh penjuru hutan.
Sayangnya, binatang-binatang yang mendegar tidak berani mendekat. Binatang-binatang itu takut akan terperangkap juga dan takut dimakan oleh Singa bila membantunya.
Kecuali Tikus. Mendengar Singa minta tolong, ia bergegas datang. "Aku harus segera menolong Singa. Aku sudah berjanji padanya!" seru Tikus pada dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ketika tikus sampai, Singa mulai kehabisan tenaga. Ia tampak lemah tak berdaya. Melihat itu, Tikus pun memanggil Singa.
"Wahai Singa, aku sudah kembali. Seperti janjiku, aku akan menolongmu!" kata Tikus.
Melihat Tikus, Singa lega dan senang sekali. Tapi bagaimana binatang sekecil Tikus bisa melepaskan Singa dari jeratan perangkap?
Tikus memanjat pohon dan mengerat tali perangkap dengan gigi-giginya. Meski perlahan-lahan, tali pun koyak dan akhirnya putus!
Singa yang terbebas dari tali perangkap, sangat terharu dengan ketulusan dan kegigihan Tikus. Ia tak menyangka, binatang sekecil Tikus menjadi penyelamatnya.
"Hauuum! Terima kasih, Tikus! Kau adalah penyelamatku. Di saat binatang lain takut dan tidak mau membantu, kamu datang dengan berani untuk membantuku. Aku minta maaf karena pernah meremehkan kekuatanmu," ujar Singa kepada Tikus.
ADVERTISEMENT
"Sama-sama, Singa!" kata Tikus riang.
Sejak saat itu, Tikus dan Singa pun bersahabat. Mereka selalu bersama dan jadi contoh bagi warga hutan untuk selalu saling menolong sesama.
Pesan Moral Dongeng Anak Tikus dan Singa
Dari dongeng anak di atas, kita bisa menyampaikan pada anak pentingnya tolong-menolong dan menepati janji. Sampaikan juga pada anak untuk selalu menghargai dan tidak meremehkan orang lain yang tampak lebih lemah dari kita. Semoga si kecil pun menyukai dongeng ini, ya!