Gejala dan Cara Atasi Air Ketuban Ibu Hamil yang Rembes

30 Maret 2019 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi di dalam kandungan ibu hamil, terlindung oleh kantung ketuban yang berisi cairan. Fungsi kantung ketuban mulai dari menjaga suhu bayi tetap hangat, membuat bayi bebas bergerak, juga membantu paru-parunya agar berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Menjelang persalinan, jumlah air ketuban memang akan berkurang. Anda mungkin juga akan mendapati air ketuban Anda rembes. Perhatikan jumlahnya, Moms, bila terlalu banyak maka itu bisa berisiko bagi janin.
Ketuban rembes umumnya terjadi pada usia kehamilan kira-kira 37 minggu, secara medis disebut premature rupture of membranes (PROM). Jika terjadi kurang dari usia 37 minggu, disebut sebagai preterm premature rupture of membranes (PPROM).
Menurut laporan yang dipublikasi di jurnal Kesmas: National Public Health Journal milik Universitas Indonesia, ketuban rembes meningkatkan angka kematian ibu dan bayi hingga 10,7 persen. PPROM juga merupakan dikaitkan dengan 30-40 persen kelahiran bayi prematur.
Ilustrasi air ketuban ibu hamil rembes Foto: Shutterstock
Ketuban rembes, baik PROM atau PPROM sebenarnya jarang terjadi. Mengutip laman What to Expect, PROM terjadi sekitar 8 persen dari seluruh kehamilan. Sedangkan PROM hanya 3 persen.
ADVERTISEMENT
Namun setiap ibu hamil memang harus mewaspadai gejalanya. Ketuban rembes ditandai dengan keluarnya cairan berwarna bening, kadang kekuningan. Kadang pula disertai lendir atau darah.
Banyak wanita mengira ketuban rembes hanya air urin yang sering tak tertahan keluar pada masa hamil. Namun jelas beda, Moms. Air ketuban tidak berbau. Jadi untuk membedakannya Anda hanya tinggal mencium baunya.
Ilustrasi ibu hamil memeriksakan kandungannya ke dokter Foto: Shutterstock
Apa saja yang menyebabkan ketuban rembes? Dalam kebanyakan kasus, ketuban rembes tak diketahui dengan jelas penyebabnya. Namun ada beberapa faktor risiko yang mungkin dapat menyebabkan ibu hamil mengalami ketuban rembes, yakni:
- Infeksi pada rahim, leher rahim atau vagina.
- Kantung ketuban terlalu meregang. Hal ini disebabkan oleh cairan di dalamnya terlalu banyak atau ada tekanan terlalu besar yang disebabkan oleh bayi kembar atau lebih.
ADVERTISEMENT
- Anda merokok selama hamil.
- Pernah menjalani operasi atau biopsi pada leher rahim.
- Pernah hamil dan mengalami PROM atau PPROM pada kehamilan sebelumnya.
Jika ketuban sudah rembes, apa yang harus dilakukan?
Jawabannya tergantung usia kehamilan Anda. Dilansir Medline Plus, jika kehamilan sudah lebih dari 37 minggu, Anda harus segera melahirkan. Semakin lama proses persalinan ditunda, semakin besar kemungkinan Anda untuk terkena infeksi.
Sementara jika ketuban rembes pada usia kehamilan 34-37 minggu, staf medis seringnya akan menyarankan persalinan induksi. Jika kurang dari 34 minggu, dokter akan mengecek tanda-tanda infeksi. Jika tidak ada, dokter biasanya akan menunda persalinan hingga paru-paru bayi Anda cukup kuat untuk dilakukan induksi.