Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Asma bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak dan orang dewasa. Saat asma kambuh, bernapas saja terasa begitu susah sehingga dapat mengganggu aktivitas hingga waktu tidur sekalipun.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab asma. Tetapi, seringkali terjadi pada keluarga yang mempunyai riwayat alergi. Untuk memastikan anak Anda punya asma atau tidaknya, maka harus membawa ia ke dokter. Kemungkinan selain menanyakan gejala-gejala yang dialami si kecil, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes.
Lantas seperti apa gejala dan cara menanganinya? Berikut kumparanMOM rangkum informasi terkait asma pada si kecil, dari buku Mengenal Alergi pada Anak oleh Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K).
Bagaimana gejala asma?
Gejala asma bisa ringan, berat hingga fatal, serta dapat berlangsung sebentar, berhari-hari bahkan menetap atau menahun. Cirinya berupa batuk --terlihat saat anak menghirup udara dingin-- tak kunjung sembuh, tidak mempan bila diobati menggunakan obat batuk biasa, atau tidak sembuh dengan antibiotik kecuali terdapat infeksi sekunder oleh bakteri atau pencetusnya adalah infeksi bakteri.
ADVERTISEMENT
Kemudian pasien juga sering mengeluhkan napas pendek yang mengganggu aktivitasnya seperti: naik tangga, berjalan jauh di udara dingin. Namun yang paling mencolok adalah adanya wheezing atau mengi, yakni bunyi napas “ngik-ngik”.
Sesak napas bisa juga akibat kekurangan oksigen, karena adanya penyempitan saluran napas yang disertai dengan peradangan, sehingga menyebabkan dinding saluran napas menjadi tebal. Hal ini terjadi akibat respon terhadap pencetus terutama lingkungan seperti: udara dingin, latihan atau kerja fisik, serta mencium bau yang terlalu kuat.
Apa pencetus asma anak?
Ada beberapa penyebab terjadinya asma pada anak , Anda dan suami dapat melakukan pengamatan sehari-hari untuk melihat pencetus asma si kecil. Adapun pencetus asma sendiri dapat berupa:
- Infeksi: Virus, sinusitis karena bakteri
ADVERTISEMENT
- Zat alergen: Serbuk bunga, pepohonan, rumput, bulu binatang, jamur di udara, kecoa, debu di rumah dan tungau debu di rumah.
- Zat iritan: Asap rokok atau asap yang lain, kabut, bahan kimia, bau yang kuat, bahan semprotan.
- Cuaca ekstrem: Panas, dingin, udara kering, dan udara lembap.
- Latihan fisik yang berlebihan.
- Obat aspirin.
- Faktor psikis, emosi pada anak yang lebih tua atau pasien asma dewasa.
Cara menangani asma pada anak?
Untuk menangani asma anak, Anda harus melakukan pengobatan. Ini karena asma dapat mempengaruhi tumbuh kembang si kecil di kemudian hari, Moms.
Selain itu, asma yang sudah kronis dan menahun juga dapat menyebabkan kerusakan saluran napas permanen atau remodelling. Artinya, struktur jalan napas anak akan berubah dari normal menjadi timbul hambatan aktivitas yang menetap.
ADVERTISEMENT
Jadi, langkah pertama dalam penanganan asma adalah dengan menghindari pencetus asma. Yakni dengan mengontrol atau menghindari debu rumah atau tungau debu rumah, bulu binatang peliharaan, serbuk bunga atau tanaman, jamur di udara lembap, bahan iritan termasuk asap rokok dan lain-lain.
Kemudian anak harus kontrol secara teratur ke dokter, untuk dinilai gejala klinik serta fungsi paru-paru, frekuensi gejala kambuh atau berat ringannya gejala asma. Hal tersebut akan digunakan dokter sebagai acuan dalam menentukan terapi yang tepat untuk anak .
Adapun terdapat ada dua golongan obat yang dipakai untuk pengobatan asma. Golongan pertama adalah obat golongan bronkodilator yaitu membuat relaksasi otot polos saluran napas bronkus sehingga dapat melebarkan saluran napas yang menyempit.
Sedangkan golongan kedua adalah golongan antiinflamasi untuk mengatasi reaksi peradangan. Sehingga sebabkan menebalnya dinding saluran napas yang menambah sempitnya saluran napas pada pasien asma.
ADVERTISEMENT