Hamil Anak Pertama, Ini 7 Jenis Tes yang Harus Dilalui Raisa

21 Agustus 2018 14:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raisa hamil anak pertama. (Foto: YouTube @raisa6690)
zoom-in-whitePerbesar
Raisa hamil anak pertama. (Foto: YouTube @raisa6690)
ADVERTISEMENT
Penyanyi Raisa kini sedang berbahagia. Pasalnya dia sedang mengandung hasil buah cintanya dengan Hamish Daud. Sama seperti calon ibu lain yang sedang hamil anak pertama, Raisa disarankan untuk memeriksakan diri pada bidan atau dokter kandungan. Tujuannya untuk memastikan kehamilan maupun mengetahui kondisinya untuk dapat menjalani kehamilan dengan sehat. Nah, berikut adalah 7 jenis pemeriksaan pertama yang harus dilalui Raisa.
ADVERTISEMENT
Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah penting dilakukan untuk mendeteksi apakah tekanan darah Anda normal atau tidak Moms. Tekanan darah tinggi cenderung menimbulkan risiko pre-eklampsia atau eklampsia yang merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan naiknya tekanan darah, pembengkakan tubuh, dan adanya senyawa protein di urin. Sebaliknya, tekanan darah rendah menyebabkan calon ibu sering pusing dan lemah.
Chorionic Villus Sampling
Chorionic Villus Sampling atau CVS adalah pemeriksaan dengan cara mengambil contoh kecil jonjot korion, yaitu jaringan di tepi plasenta yang bentuknya menonjol seperti jemari. Bagian ini diambil untuk memeriksa ketidaknormalan kromosom. Hingga saat ini CVS digunakan untuk mendeteksi kelainan seperti sindrom down, penyakit Tay-Sachs, anemia sel sabit, dan sebagian besar tipe cystic fibrosis. Para ahli percaya bahwa CVS kelak akan dapat mendeteksi lebih dari 1000 macam kelainan yang disebabkan oleh kelainan gen atau kromosom.
Tes darah ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tes darah ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
Tes Darah
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus. Bila ditemukan ketidakcocokan rhesus calon ibu dengan janin, bisa mencetus terbentuknya antibodi yang akan merusak sel-sel darah merah janin. Selain itu, tes darah juga diperlukan bila dokter mencurigai adanya penyakit seperti toksoplamosis, simotegalovirus, hepatitis, dan anemia. Sebab, penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan risiko bahaya, komplikasi, kecacatan, hingga kematian pada janin.
Screenshot USG Kehamilan Raisa. (Foto: YouTube: Raisa6690)
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot USG Kehamilan Raisa. (Foto: YouTube: Raisa6690)
Periksa Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan untuk mendeteksi apakah Anda mengalami keputihan, perdarahan dari vagina, hamil dengan tumor, kista atau miom. Jangan takut, Moms, periksa dalam tidak seseram yang Anda bayangkan dan tidak mencetus keguguran. Santai saja saat diperiksa. Jika Anda tegang malah hanya menyulitkan dokter dan menimbulkan kesalahan interpretasi.
Berat dan Tinggi Badan
ADVERTISEMENT
Gunanya untuk mengetahui apakah berat dan tinggi badan Anda normal, kurang atau lebih. Ini penting karena kondisi berat badan selama kehamilan sangat berpengaruh pada kesehatan ibu hamil maupun bayinya. Calon ibu yang bermasalah dengan berat badan, baik itu terlalu gemuk atau kurus saat hamil berisiko mengalami berbagai gangguan kehamilan.
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
Perut dan Panggul
Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ukuran dan posisi rahim. Juga untuk memperhitungkan apakah ukuran panggul cukup untuk dilewati bayi nantinya pada saat melahirkan.
Usia Kehamilan
Dokter menggunakan beberapa petunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yatu sejak kapan pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat doppler, dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi fundus dan berdasarkan pemeriksaan USG.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan usia kehamilan itu, dokter akan menentukan perkiraan waktu Anda bersalin, Moms. Atau, bisa juga memakai rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Haid Terakhir (HPHT): (Hari+7), (Bulan-3), (Tahun+1). Contoh HPHT 5 Juni 2018, maka perkiraan persalinan tanggal 12 Maret 2019
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
Tetapi rumus Neagle hanya bisa dipakai jika siklus haid Anda teratur 28-30 hari. Jika siklus haid tidak teratur, untuk meminimalisir kesalahan, maka harus dikoreksi:
- Siklus haid pendek (26 hari). Bila perkiraan tanggal 12 Maret, makan dimundurkan 2 hari, jadi 14 Maret.
- Siklus haid panjang (40 hari). Bila taksiran 12 Maret, ditambah 12 hari jadi 24 Maret. Untuk bulan yang tidak bisa dikurang 3 (Januari, Februari, Maret) ditambah 9 tapi tahunnya tetap.
ADVERTISEMENT
Sekali lagi, selamat Raisa dan Hamish!