Hasil Polling Mingguan kumparanMOM: 78% Ibu Pilih Melahirkan Ditemani Suami

21 Februari 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 8 Mei 2022 15:03 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
78% Ibu Pilih Melahirkan Ditemani Suami Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
78% Ibu Pilih Melahirkan Ditemani Suami Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat hendak melahirkan, ibu hamil umumnya merasa cemas. Apalagi bila persalinan yang dihadapi merupakan yang pertama baginya. Tidak heran kalau ibu hamil merasa perlu didampingi. Misalnya didampingi ibu atau suami.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan Anda sendiri, Moms? Tim melahirkan didampingi ibu atau suami?
Hasil polling mingguan kumparanMOM di Instagram. Foto: kumparan
Berdasarkan hasil polling mingguan kumparanMOM di platform kumparan.com periode Kamis (17/2) hingga Minggu (20/2), ternyata 78,26% wanita memilih untuk melahirkan ditemani suaminya. Sementara itu, 21,74% lainnya memilih ingin melahirkan ditemani sang ibu.
Polling yang sama juga dilakukan di akun Instagram @kumparanMOM. Hasilnya menunjukkan, 74% wanita memilih melahirkan ditemani suami dan 26% lainnya ingin ditemani sang ibu.
Jika dilihat dari hasil kedua polling, rupanya masih lebih banyak ibu hamil yang ingin melahirkan didampingi oleh suami.
Lantas, seperti apa peran suami saat menjadi pendamping persalinan?

Peran Suami saat Dampingi Istri saat Melahirkan

Ilustrasi ibu melahirkan. Foto: Shutterstock
1. Menenangkan istri
Saat melahirkan, ibu bisa menjadi lebih panik, khawatir, bahkan takut. Kehadiran sang suami sebagai orang terdekatnya akan membantunya lebih tenang dan bisa bernapas dengan baik selama persalinan.
ADVERTISEMENT
“Seseorang bisa menjadi lebih panik dan takut selama persalinan. Dan orang terbaik untuk membuat mereka kembali ke jalur pernapasan yang lebih tenang dan komunikasi lebih baik adalah pasangan mereka (suami). Lagi pula, suaminya pasti mengenal mereka lebih baik daripada orang lain,” kata Cathleen Maiolatesi, seorang perawat di Rumah Sakit Johns Hopkins seperti dikutip dari Parents.
2. Pemberi dukungan untuk istri
Saat kontraksi semakin intens tentu akan membuat ibu hamil semakin stres dan kesakitan. Dukungan dengan perilaku dan juga afirmasi positif dari suami sangat dibutuhkan istri pada saat itu. Suami dapat mengatakan hal-hal yang menenangkan seperti “kamu pasti bisa melakukannya” , “kamu sudah melakukan yang terbaik” , hingga kalimat penuh kasih sayang seperti “i love you.”
ADVERTISEMENT
Dukungan secara emosional seperti itu akan membuat ibu merasa memegang kendali, sehingga membangun kepercayaan dirinya secara perlahan.
Selain itu, suami juga bisa membantu menangani nyeri kontraksi dengan memijat dan menggosok punggung istrinya. Meski ini tidak akan mengurangi rasa sakitnya, tetapi akan membantu istri merasa lebih nyaman.
3. Membantu komunikasi saat persalinan
Sering kali terjadi kesenjangan atau kesulitan komunikasi yang dialami ibu dan tenaga kesehatan saat proses persalinan berlangsung. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kehadiran suami sebagai pendamping persalinan akan memberikan dukungan praktis termasuk menjembatani proses komunikasi yang terhambat di ruang bersalin.

Manfaat Suami Dampingi Istri Melahirkan

Ilustrasi ibu melahirkan. Foto: Shutterstock
Penelitian menunjukkan, kehadiran suami membuat istri merasa lebih tenang dan siap dalam menghadapi proses persalinan. Bahkan cukup banyak wanita yang didampingi oleh suaminya saat bersalin tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit ketika melahirkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mendampingi istri melahirkan juga memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri, juga pada hubungan dengan pasangan dan bayinya. Pengalaman terlibat dalam proses persalinan akan membuat suami lebih percaya diri ketika harus berbagi peran dengan sang istri untuk mengasuh anaknya nanti.