Hubungan Menyusui dan Risiko Kanker Payudara, Ada Enggak Ya?

12 Februari 2020 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hubungan menyusui dan kanker payudara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hubungan menyusui dan kanker payudara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kanker payudara pada wanita bisa terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari pertambahan usia, menopause hingga pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Meski begitu tak perlu cemas, Anda bisa mencegah kanker payudara, salah satunya dengan menyusui.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Bedah, dr. Agustin Asie, SpB, menjelaskan bahwa pengaruh hormon saat menyusui memang sudah terbukti bisa menekan risiko kanker payudara.
“Ibu yang tidak menyusui lebih tinggi risikonya kena tumor payudara. Saat menyusui hormon estrogen kita menjadi lebih rendah karena ditekan oleh hormon progesteron yang meningkat. Jadi menyusui memang mempengaruhi hormon,” jelas dr. Agustin kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ibu menyusui Foto: Shutterstock
Sejumlah penelitian juga mendukung pernyataan tersebut. Dilansir Fit Pregnancy, sebuah penelitian yang melibatkan 150 ribu wanita pada 2002, menyimpulkan bahwa tiap 12 bulan yang dijalani wanita untuk menyusui ternyata bisa mengurangi risiko kanker payudara sebesar 4,3 persen dibandingkan wanita yang tidak menyusui.
Penelitian lain pada 2009 yang melibatkan 60 ribu wanita dan dipublikasi di Archive of Internal Medicine mengaitkan risiko itu dengan faktor genetik. Hasilnya, risiko terkena tumor payudara bisa turun sebesar 60 persen pada ibu menyusui yang punya faktor genetik kanker.
ADVERTISEMENT
Ibu yang pernah hamil dan menyusui cenderung memiliki siklus menstruasi lebih sedikit daripada wanita yang tidak pernah hamil atau menyusui. Makin sering menstruasi, maka eksposur terhadap hormon estrogen pun semakin tinggi.
Ilustrasi Kanker Payudara. Foto: Shutterstock
Hormon estrogen inilah yang dipercaya dapat memicu tumor atau kanker payudara. Oleh karena itu, wanita lanjut usia yang tidak pernah hamil dan menyusui lebih berisiko tinggi terkena kanker payudara.
Penggunaan kontrasepsi hormonal--seperti suntik KB, menurut dr. Agustin juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Kontrasepsi jenis ini dapat meningkatkan kadar hormon, sehingga memicu tumor payudara jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
“Satu atau dua tahun penggunaan mungkin tidak terasa. Namun untuk pemakaian jangka panjang bisa berbahaya,” ujar dokter yang praktik di RSIA Karunia Kasih, Bekasi.
Ilustrasi periksa kanker payudara Foto: Shutterstock
Umumya, kanker payudara menyerang wanita di atas usia 50 tahun ke atas. Ya Moms, pertumbuhan sel tumor ini bisa sangat lama. Gejalanya bahkan bisa baru muncul 10-20 tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ibu menyusui harus semangat memberikan ASI, sebab hal itu bisa mencegah kanker payudara. Selain itu, jika keluarga Anda punya riwayat kanker payudara, ada baiknya Anda melakukan screening test lebih awal untuk deteksi dini.