Ibu dengan Kanker Payudara, Apakah Tetap Bisa Menyusui Bayi?

8 Oktober 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu dengan Kanker Payudara, Apakah Tetap Bisa Menyusui Bayi? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dengan Kanker Payudara, Apakah Tetap Bisa Menyusui Bayi? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Proses menyusui bisa jadi tantangan tersendiri pada wanita dengan penyakit berat, salah satunya kanker payudara. Ya Moms, kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dialami wanita di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengetahui mengidap kanker payudara saat hamil hingga melahirkan memang memerlukan perhatian khusus, sebab tidak semua perawatan bisa dilakukan agar tidak mengganggu tumbuh kembang bayi di dalam kandungan. Beberapa metode pengobatan pun disarankan untuk dilakukan setelah ibu melahirkan.
Lantas, apakah aman tetap menyusui ketika sedang menjalani pengobatan kanker payudara? Dan apa saja yang perlu dilakukan agar bayi tetap bisa mendapatkan nutrisinya dengan baik meskipun sang ibu sedang sakit?

Ibu dengan Kanker Payudara, Bolehkah Tetap Menyusui?

Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter Stock
Moms, jawabannya adalah tergantung dari kondisi kanker payudara yang sedang diidap. Dilansir laman Cancer, kebanyakan dokter menyarankan agar wanita dengan kanker payudara yang baru saja melahirkan dan ingin menjalankan pengobatan harus menghentikan --atau tidak memulai-- proses menyusui.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan oleh obat-obatan yang digunakan dalam perawatan seperti kemoterapi, terapi hormonal, hingga anestesi dapat masuk ke ASI dan berisiko diteruskan ke bayi. Jadi, menyusui tidak akan dianjurkan bila Anda mendapatkan perawatan dengan obat-obat sistemik. Selain itu, ibu yang menyusui akan lebih sulit untuk diperiksa dan dioperasi.
Menyusui setelah mendapatkan tindakan operasi dan terapi radiasi pada payudara mungkin juga lebih sulit. Meski begitu jangan langsung berkecil hati, Moms. Perawatan kanker memang akan menurunkan suplai ASI pada payudara yang terkena. Namun, menurut laman Cancer Center, payudara yang tidak terkena sel kanker tetap masih dapat memproduksi ASI, lho!
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter Stock
Ya Moms, penelitian menemukan bahwa Anda yang pernah menderita kanker payudara sebelum hamil, sekalipun telah menjalani prosedur mastektomi pada satu payudara, tetap masih mungkin menyusui si kecil pada payudara yang tidak terkena.
ADVERTISEMENT
Menyusui setelah operasi payudara dalam bentuk apa pun, termasuk lumpektomi, umumnya aman dilakukan. Namun apakah suplai ASI terpengaruh atau tidak itu tergantung beberapa hal, seperti lokasi kanker di payudara, kedalaman operasi yang dilakukan, dan apakah saraf atau saluran ASI rusak selama operasi. Jika hanya satu payudara yang terkena pembedahan atau terapi radiasi, maka payudara yang tidak terkena kanker ukurannya cenderung menjadi lebih besar dan bisa menghasilkan ASI untuk diberikan kepada bayi. Namun sebelum melakukannya, pastikan kondisinya sudah aman atau belum untuk menyusui dengan bertanya kepada dokter.
Apabila pada akhirnya tidak dapat menyusui, meskipun sudah berusaha keras menjalani pengobatan kanker payudara, jangan takut karena ada beberapa cara untuk memberikan asupan nutrisi dan menjaga kedekatan dengan bayi. Misalnya, dengan sistem menyusui tambahan (Supplemental Nursing System) atau pemberian makan alternatif yang memungkinkan bayi menerima ASI atau susu formula lewat selang.
ADVERTISEMENT
Apabila mengalami masalah dengan suplai ASI selama pengobatan, SNS akan membantu membiarkan bayi merangsang payudara ibunya dan tetap bisa menerima ASI yang cukup. Bahkan jika Anda tidak bisa menyusui, Anda tetap bisa dekat dengan bayi saat memberi susu lewat media lain.
Menyusui bayi khususnya pada ibu baru memang bisa begitu menantang dan akan semakin rumit apabila Anda menderita penyakit serius seperti kanker payudara. Jadi, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter maupun konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan dan perawatan terbaik apabila Anda sedang menyusui, atau berencana memberikan ASI di kehamilan selanjutnya.