Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ibu Hamil Merokok, Ini Dampaknya Bagi Janin
1 November 2018 18:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Merokok saat hamil tak hanya bisa membahayakan ibu tapi juga janin. Rokok mengandung sejumlah substansi yang berbahaya karena berdampak racun bagi tubuh, dua di antaranya yang paling sering menjadi pembahasan adalah karbon monoksida dan nikotin.
ADVERTISEMENT
Dalam sekali isap, substansi-substansi tersebut akan terserap ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh hingga mencapai janin. Semakin banyak rokok yang diisap setiap hari, semakin besar pula peluang bayi mengembangkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Lantas, apa saja bahaya merokok untuk janin? Berikut kumparanMOM merangkumnya untuk Anda.
1. Meningkatkan peluang keguguran
Keguguran merupakan peristiwa yang tidak terduga saat kehamilan. Keguguran biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan. Jika terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu, maka kondisi tersebut dinamakan kematian janin dalam rahim.
Keguguran maupun kematian janin dalam rahim bisa terjadi akibat puluhan racun dan bahan kimia pada rokok yang masuk ke dalam plasenta. Hal itu kemudian bisa mencekik suplai oksigen serta nutrisi ke janin.
ADVERTISEMENT
Kekurangan oksigen dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Umumnya, merokok selama hamil bisa melipatgandakan kemungkinan bayi lahir prematur atau gizi buruk dengan berat lahir bayi kurang dari 2,5 kilogram.
2. Cacat paru bawaan
Bayi yang lahir dari ibu yang merokok saat hamil cenderung memiliki ukuran tubuh kerdil. Keterlambatan pertumbuhan ini menyebabkan paru-paru si kecil tidak siap untuk bekerja mandiri, dengan kapasitas optimalnya.
Artinya, bayi tersebut dapat menghabiskan minggu pertama hidupnya dengan alat bantu pernapasan. Bahkan setelah si kecil mampu bernapas sendiri, bayi yang dilahirkan dari ibu perokok mungkin akan terus memiliki gangguan pernapasan setelah dewasa nanti. Hal tersebut disebabkan karena paru-parunya telah keracunan nikotin.
3. Cacat jantung bawaan
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bayi yang dilahirkan dari ibu yang merokok berisiko 20-70 persen lebih tinggi terkena cacat jantung bawaan. Racun dari rokok juga dapat membuat denyut jantung bayi berdetak lebih cepat dari batas normal, alias tarkikardia.
ADVERTISEMENT
Detak jantung yang terlalu cepat ketika seseorang sedang berisitirahat dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian mendadak. Risiko bayi meninggal mendadak akan terus meningkat sejalan dengan semakin kecilnya berat lahir bayi.
Jadi, demi keselamatan calon buah hati, hindari merokok selama hamil , Moms. Selain itu, hindari juga berdekatan denagn orang-orang yang merokok. Menjadi perokok pasif juga dapat merugikan kesehatan Anda maupun si kecil di dalam kandungan!