IDAI Ungkap Makin Banyak Anak Idap Penyakit Diabetes dan Ginjal

24 Juli 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) Foto: Nabila Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) Foto: Nabila Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2023 melaporkan kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak tahun 2010 lalu. Ketua Umum PP IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengakui kenaikan kasus diabetes melitus tipe 2 pada kelompok anak-anak meningkat karena pola gaya hidup (lifestyle) yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Piprim, sekitar 80 persen kasus anak dengan diabetes dibarengi dengan kondisi tubuh yang obesitas.
"80 persen anak diabetes itu disertai dengan obesitas, yang tipe 2, ya. Obesitas itu pangkal mula berbagai penyakit termasuk ginjal. Karena dari obesitas, biasanya nanti ada hipertensi, resistensi insulin, dan nanti larinya bisa ke mana-mana," tutur dr. Piprim dalam acara perayaan Hari Anak Nasional 2024 di Kantor IDAI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).
Ya Moms, diabetes melitus tipe 2 pada anak kini bisa disebut juga sebagai new lifestyle disease, atau penyakit yang disebabkan karena gaya hidup.

Penyakit Ginjal Juga Sudah Mulai Dialami Anak-anak

Tidak hanya diabetes, penyakit ginjal yang sebelumnya banyak diidap orang dewasa kini juga mulai dialami oleh anak-anak. Bahkan, di media sosial, sedang ramai diperbincangkan di RS Cipto Mangunkusumo banyak anak-anak yang melakukan perawatan cuci darah.
ADVERTISEMENT
"Asli syok di RSCM banyak bocil-bocil, kirain berobat apaan ternyata pada cuci darah," tulis salah satu unggahan seperti dikutip dari akun @unmagnetism.
Bagaimana tanggapan IDAI soal ini? Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak IDAI, Prod. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) membenarkan anak-anak kini mulai banyak yang mengidap penyakit ginjal.
"Bocil-bocil yang gagal ginjal kronik di RSCM banyak juga. Jadi anak-anak kecil memang bisa sakit ginjal, itu ada di RSCM," ucap dr. Rini.
Masih di kesempatan yang sama, dr. Piprim menyoroti kasus anak yang mengidap penyakit ginjal. Menurutnya, konsumsi junk food dan ultra processed food sejak anak masih kecil dapat memperparah kondisi ginjal seiring bertambah usianya.
Bahkan, dr. Piprim menyebut ada salah satu survei yang dilakukan oleh pakar ginjal IDAI terhadap remaja berusia 12-18 tahun. Dan ditemukan 1 dari 5 anak pada urinenya mengandung hematuria atau proteinuria.
ADVERTISEMENT
"Jadi ada darah dan protein dalam urine-nya. Ini salah satu indikator awal kerusakan ginjal, anak-anak remaja 12-18 tahun, 1 dari 5 ada proteinuria dan/atau hematuria," tegas dr. Piprim.
"Dan ini menunjukkan gaya hidup anak-anak kita sangat memprihatinkan. Pola makan, pola gerak, pola tidurnya sangat berkaitan. Suka begadang, malas gerak, makan enggak sehat," lanjutnya.

Apa yang Harus Diperhatikan Orang Tua Atas Kenaikan Kasus Diabetes dan Ginjal pada Anak?

Ilustrasi anak obesitas Foto: Shutterstock
Tentu, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat itu yang paling utama, Moms. Sebab, menurut dr. Piprim menjelaskan, obesitas yang dialami anak sejak kecil kemungkinan bisa bertahan sampai dewasa.
"Ketika anak sudah mulai obesitas itu akan bertahan sampai dewasa. Dan itu sulit untuk me-reserve, gaya hidup sehat semestinya dari awal," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dr. Piprim memberikan beberapa tips agar anak bisa menjalani pola hidup yang lebih sehat:
1. Nutrisi Lengkap, Susu Tidak Wajib
Beri si kecil makanan sehat dengan makronutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Bagaimana dengan susu?
"Susu mungkin komplementer, pelengkap saja dan tidak jadi superfood. Lebih baik anak-anak diberi real food, makanan yang ada protein hewani, nabati, sayuran, buah," kata dr. Piprim.
2. Selalu Bekali Anak Air Putih
Minum air putih sangat disarankan karena manfaatnya yang begitu besar bagi kesehatan tubuh anak.
"Orang tua harus beri bekal anak air putih, ke mana-mana harus air putih. Dan edukasi kalau kebanyakan minum ini [minuman manis] bisa adiksi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
3. Olahraga
Demi mendukung gaya hidup yang lebih sehat, jangan lupa ajak anak untuk banyak beraktivitas fisik, seperti olahraga. Sebab, olahraga baik untuk seluruh organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan lainnya.
4. Kurangi Gula dan Garam
Dan yang tidak kalah penting adalah coba untuk mengurangi asupan garam dan gula. Bukan hanya gula putih/pasir, tetapi juga berbagai pemanis yang biasa ditemukan pada minuman-minuman manis yang dijual di pasaran.
"Misalnya pada soft drink. Kita masuk ke minimart itu ada 100 macam minuman manis dengan berbagai pemanis, itu bisa menyebabkan macam-macam [penyakit] seperti obesitas, diabetes, ginjal, dan seterusnya. Jangan lupa jaga berat badan, garam dibatasi konsumsinya, dan rajin check up," tutup dr. Piprim.
ADVERTISEMENT