news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Insisi Tongue Tie pada Bayi: Bilamana Diperlukan?

11 Agustus 2018 9:22 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lidah bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lidah bayi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Tongue tie atau ankyloglossia pada bayi adalah sebuah kondisi di mana lidah tidak bisa leluasa bergerak, karena adanya frenulum atau jarinan tipis di bawah lidah bagian tengah. Bayi dengan tongue tie umumnya kesulitan menggerakkan lidah ke atas dan tidak bisa menjulurkan lidah melewati gigi depan. Tanda lain bahwa bayi menderita tongue tie adalah adanya lekukan pada ujung lidah, sehingga membuat lidahnya terlihat seperti berbentuk hati.
ADVERTISEMENT
Bayi dengan kondisi tongue tie akan sulit melakukan gerakan mengisap saat menyusu pada payudara ibu. Akibatnya, bayi tidak mendapat asupan ASI yang cukup sehinggaselalu merasa lapar dan berat badannya sulit naik.
Tak hanya mempengaruhi proses menyusui, seiring bertambahnya usia bayi, tongue tie bisa menyebabkan masalah lain, seperti membuat bayi sulit makan hingga menyebabkan speech delay atau keterlambatan berbicara.
Lantas apa yang harus ibu lakukan jika memiliki bayi dengan kondisi tongue tie?
Segera bawa bayi ke konselor laktasi, Moms. Sebelum memeriksa kondisi lidah bayi, dokter biasanya akan bertanya pada ibu, apakah ada masalah dalam menyusui bayinya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi untuk melihat bentuk dan pergerakan lidahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya biasanya tanya dulu ke pasien, ada masalah menyusui enggak? Biasanya kondisi tongue tie membuat bayi sulit membuat pelekatan yang baik saat menyusu. Kondisi itu bisa membuat puting ibu luka-luka," jelas Dr Ira Rizanty IBCLC pada acara Kupas Tuntas Relaktasi di Auditorium RS Dharmais, Jakarta, Sabtu (5/8).
Tongue tie pada bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tongue tie pada bayi. (Foto: Shutterstock)
Tindakan medis tidak diperlukan jika bayi dengan kondisi tongue tie bisa menyusu atau makan tanpa ada masalah. Pada sebagian kasus, dokter akan menunggu dan melihat perkembangan kondisi bayi, karena frenulum lidah bisa merengang seiring berjalannya waktu.
Namun, bila diperlukan, tindakan bedah yang disebut frenotomy atau insisi bisa dilakukan.
"Biasanya saya kasih tahu ke pasien cara melakukan pelekatan yang benar saat menyusui, juga berbagai posisi yang bisa dicoba. Jika dengan pelekatan dan posisi yang baik bayi bisa menyusu, maka frenotomy tidak diperlukan," ujar Dr Ira Rizanty IBCLC.
Ilustrasi lidah bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lidah bayi. (Foto: Shutterstock)
Pada bedah insisi, dokter akan memotong bagian frenulum lidah agar bisa bergerak bebas. Prosedur bedah berlangsung cepat dan bisa dilakukan dengan atau tanpa bius. Bayi bisa langsung disusui segera setelah pembedahan selesai dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Ini bedah ringan ya. Tapi saya enggak pernah bilang ke pasien kalau ini enggak sakit atau enggak akan keluar darah. Namanya digunting pasti ada rasa sakit dan keluar darah. Tapi, setelah tindakan ibu bisa langsung menyusui, dan menyusui itu bisa menghentikan perdarahan," tambah Dr Ira Rizanty IBCLC.
Setelah melewati bedah insisi, bayi bisa langsung disusui untuk menghentikan perdarahan di lidahnya. Menyusui juga merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan mengisap bayi.
Ibu juga akan diajarkan melakukan senam lidah pada bayi. Tujuannya untuk memperbarui gerakan otot, serta meningkatkan kemampuan lidah dan mulut untuk bergerak optimal sesuai fungsinya.