Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kami Ingin Anda Membaca Artikel Ini Sebelum Membeli Balon untuk Anak!
3 Juni 2019 11:52 WIB
Diperbarui 4 Juni 2019 14:26 WIB
![balon Foto: pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1558422907/swllxfxaa5f95srcxbzy.jpg)
ADVERTISEMENT
Apakah anak Anda suka balon, Moms? Wajar saja, ragam warna dan bentuk balon yang menarik, mampu menarik perhatian si kecil pula. Tapi sebaiknya, Anda tetap waspada bila ingin membelikannya!
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Very Vell Family, bukan hanya mainan berukuran kecil saja yang bisa meningkatkan risiko tertelan dan bahaya tersedak pada anak, karena nyatanya balon juga bisa. Utamanya, yang terbuat dari bahan lateks.
Ya Moms, balon yang terbuat dari lateks dapat sebabkan risiko kematian akibat tersedak, bahkan lebih dari bola, kelereng, atau mainan lain berukuran kecil. Misalnya bila balon pecah dan anak bisa saja memasukkan potongan balon itu ke mulut, maupun saat ia mencoba meniup balon-balon yang belum menggelembung.
Namun, bukan berarti Anda harus mengharamkan balon bagi si kecil. Sebab selama bermain dengan aman dan ada pengawasan orang tua, bahaya pun seharusnya dapat dicegah.
Jadi, tetap awasi anak saat bermain dengan balon ya, Moms. Anak usia di bawah delapan tahun rentan tersedak pecahan balon atau balon yang belum menggelembung. Karena itu jauhi balon-balon yang belum menggelembung dari anak-anak dan segera singkirkan pecahan balon, bila ada yang meletus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, daripada balon lateks, pertimbangkan untuk memberi anak balon mylar atau foil. Dua jenis balon ini relatif aman karena saat dipecahkan dan tidak akan berhamburan menjadi kecil-kecil.