Kelebihan dan Kekurangan Pakai Menstrual Cup saat Haid

21 Oktober 2019 12:50 WIB
clock
Diperbarui 30 Oktober 2019 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menstrual cup. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Menstrual cup. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain pembalut, kini ada produk lain yang bisa Anda gunakan sebagai tempat penadah darah saat haid, yaitu menstrual cup. Mengutip Healthline, menstrual cup adalah alat kesehatan yang bentuknya seperti corong minyak, dengan ukuran lebih kecil dan terbuat dari silikon berbahan aman untuk tubuh. Alat ini bisa dimasukkan ke dalam vagina dan digunakan untuk menadah darah selama menstruasi, mirip dengan fungsi pembalut.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, berbeda dengan pembalut yang hanya bisa digunakan sekali pakai, menstrual cup ini bisa digunakan berkali-kali, Moms. Satu buah menstrual cup bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama sekitar 5 hingga 10 tahun.
Menstrual cup. Foto: Shutterstock
Di Indonesia, tren penggunaan menstrual cup baru muncul beberapa tahun terakhir. Namun sesungguhnya, benda ini sudah ada sejak tahun 1930-an. Versi pertama menstrual cup dipatenkan pada 1932, kemudian seorang wanita bernama Leona Chalmers menyempurnakan bentuknya pada 1937.
Pada awal kemunculannya, menstrual cup terbuat dari bahan karet. Seiring perkembangannya, pada 1987 mulai diperkenalkan menstrual cup yang terbuat dari lateks.
Lantas, apa saja manfaat menggunakan menstrual cup?
Ilustrasi menstrual cup Foto: Shutterstock
Menurut data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pembalut menjadi salah satu pencemar paling tinggi di Indonesia. Tercatat dalam satu bulannya, pembalut bisa menyumbangkan sampah hingga 1,4 miliar buah.
ADVERTISEMENT
Karena bisa digunakan berulang kali, maka sampah menstrual cup tentu tidak akan menumpuk sebanyak sampah pembalut. Dengan menggunakan menstrual cup, secara tidak langsung Anda turut mengurangi produksi sampah di Indonesia.
Lipat menstrual cup saat akan memasukkannya ke dalam vagina. Foto: Shutterstock
Harga satu menstrual cup berada di kisaran Rp 300 ribu-Rp 500 ribu. Sekilas memang terkesan mahal, tapi jika dibandingkan dengan biaya yang perlu Anda keluarkan untuk pembalut selama 10 tahun tentu akan jauh lebih ekonomis.
Ilustrasi menstrual cup Foto: Shutterstock
Menstrual cup tidak mengandung bahan pemutih seperti yang terdapat pada kandungan bahan pembalut. Selain itu, cangkir menstruasi ini juga bebas pewangi buatan yang mana terbuat dari bahan kimia. Dengan menggunakan menstrual cup, Anda bisa terhindar dari paparan bahan kimia yang bisa membuat area vagina gatal atau iritasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, menggunakan menstrual cup juga punya beberapa kekurangan, Moms. Misalnya saja, jika pemasangannya kurang tepat, maka berisiko 'bocor' saat haid.
Selain itu, Anda harus benar-benar memastikan ukuran menstrual cup yang Anda gunakan pas. Sehingga Anda mungkin perlu mencoba beberapa ukuran terlebih dahulu sebelum menemukan yang paling cocok. Hal ini bahkan bisa menjadi lebih sulit bila Anda memiliki kondisi tertentu, seperti rahim yang miring atau turun, serta fibroid--pertumbuhan sel yang tidak normal pada rahim.
Nah Moms, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, sebenarnya tak ada salahnya untuk mencoba menggunakan menstrual cup terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda bisa memastikan, kira-kira mana yang lebih nyaman digunakan saat haid, apakah pembalut atau menstrual cup.
ADVERTISEMENT