Kenapa Anak Masuk SD Harus Usia 7 Tahun?

3 Februari 2019 11:01 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saking semangatnya, kadang orang tua ingin anaknya segera masuk sekolah dasar. Padahal belum tentu anak sudah cukup umur. Ya Moms, jika SD negeri ini menjadi tujuan Anda, usia anak harus 7 tahun, minimal 6 tahun.
ADVERTISEMENT
Mungkin Anda bingung dan mempertanyakan kebijakan tersebut. Kenapa masuk SD harus 7 tahun? Padahal bisa saja usia anak belum tujuh tahun tapi sudah bisa baca tulis, berhitung atau membedakan warna.
Ternyata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) punya alasan tertentu dibalik kebijakan tersebut. Dirangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut penjelasannya:
1. Dianggap Siap Secara Fisik
Ilustrasi anak berkeringat. Foto: Thinkstock
Di sekolah dasar, anak dituntut untuk tetap tenang di kelas dari pagi hingga siang. Ia harus bisa menulis sendiri tanpa bantuan orang dewasa, mengikuti pelajaran olahraga, dan aktif bergerak kesana kemari saat dibutuhkan.
Untuk itu, anak butuh fisik yang kuat dan kemampuan motorik yang mumpuni. Fisik anak usia 7 tahun dianggap siap untuk berbagai aktivitas di sekolah dasar.
ADVERTISEMENT
2. Dianggap Mampu Berkonsentrasi
Anak yang masih terlalu muda punya rentang konsentrasi yang pendek. Mereka mudah teralihkan karena masih suka bermain. Nah menurut teori perkembangan, anak baru bisa berkonsentrasi dengan baik mulai usia 6 tahun.
Semakin bertambah usia, semakin baik pula kemampuan konsentrasinya. Rentang konsentrasi yang dibutuhkan anak SD sekitar 30-45 menit. Anak yang masih berusia dini sulit berkonsentrasi karena masih mengembangkan kemampuan motoriknya.
3. Kemampuan Kognitif Memadai
com-Ibu dan Si Kecil Belajar Berhitung Foto: Morinaga
Kemampuan kognitif sangat diperlukan si kecil saat duduk di sekolah dasar. Anak dituntut untuk belajar membaca, menulis dan berhitung serta memahami instruksi yang diberikan guru. Berbeda dengan di PAUD atau TK, anak masih dimaklumi saat memilih bermain daripada belajar.
ADVERTISEMENT
4. Mampu Mengelola Emosi
Tak hanya materi pelajaran, di sekolah dasar si kecil juga belajar mengelola emosinya saat berhadapan dengan teman sebaya maupun guru. Ia juga dituntut untuk mandiri, berani duduk di kelas tanpa ditemani orang tua dan ke toilet sendiri.
Nah, anak usia 7 tahun dianggap mampu untuk mengelola emosinya. Sementara anak yang lebih muda biasanya minta ditunggui ibu saat belajar, malu-malu saat berada di lingkungan yang tidak familiar, dan mudah menyerah saat diberi tugas.