Kenapa Anak Sering Batuk?

1 Maret 2019 17:09 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak batuk. Foto: Flickr/ Ryan Boren
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak batuk. Foto: Flickr/ Ryan Boren
ADVERTISEMENT
Batuk pada anak merupakan salah satu hal yang paling sering dikeluhkan orang tua pada dokter. Orang tua khawatir batuk itu merupakan indikasi masalahan kesehatan yang serius pada anak. Benarkah batuk selalu berbahaya? Tak heran jika Anda sedih melihat anak jadi sering batuk-batuk. Apalagi jika batuk itu membuat si kecil sulit tidur dan mengganggu aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tak semua jenis batuk berbahaya. Menurut laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), batuk adalah ledakan udara yang keluar dari saluran napas. Lewat ledakan udara itu, benda asing dan lendir berlebih didorong keluar dari saluran napas. Artinya batuk juga merupakan mekanisme pertahanan tubuh.
Hal senada juga dipaparkan oleh ketua IDAI Jaya dr Rini Sekartini.
“Batuk merupakan salah satu upaya proteksi tubuh terhadap benda yang masuk ke tubuh. Bisa juga suatu upaya untuk mengeluarkan makanan yang berbahaya,” jelas dr Rini saat dihubungi kumparanMOM, pada Kamis (28/02).
Flu dan Batuk Foto: Thinkstock
Oleh karena itu tak heran jika anak sering mengalami batuk mendadak. Batuk mendadak adalah jenis batuk yang tak berlangsung lama, sekitar satu menit saja. Biasanya terjadi ada makanan atau benda asing yang tersangkut di saluran pernapasan atau tenggorokan anak.
ADVERTISEMENT
Jadi tak perlu terlalu khawatir jika yang dialami anak adalah batuk mendadak. Justru batuk itu mencegah penyakit atau kerusakan pada saluran pernapasan si kecil.
Bagaimana dengan batuk yang disertai pilek? Batuk ini juga relatif tidak berbahaya karena tujuannya adalah untuk mengeluarkan lendir berlebih dari pilek. Begitu pileknya reda, batuk pun akan hilang.
Ilustrasi batuk pilek pada anak Foto: Thinkstock
“Bila anak batuk, akan muntah untuk mengeluarkan riak. Berikan banyak cairan bila muntah untuk cegah kekurangan cairan atau dehidrasi. Berikan makan sedikit demi sedikit,” saran dr Rini.
Namun batuk juga bisa berbahaya bila intensitasnya hebat dan durasi cukup lama, Moms. Pada bayi di bawah usia 2 bulan bisa menyebabkan napas terhenti hingga kematian.
Anda juga patut curiga bila batuk pada anak disertai demam tinggi lebih dari 39 derajat celcius. Hal tersebut merupakan indikasi dari pneumonia atau radang akut pada jaringan paru-paru dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Begitu pula jika batuk si kecil tidak sembuh-sembuh lebih dari satu bulan atau batuk menetap. Batuk itu bisa disebabkan oleh infeksi kronis pada saluran napas. Segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.