Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Mendengar suara tangis pertama bayi baru lahir tentu mengharukan bagi Anda dan suami. Wajar jika Anda tiba-tiba ikut meneteskan air mata. Apalagi bagi pasangan sudah lama mendambakan buah hati.
ADVERTISEMENT
Di tengah momen haru tersebut, sebagian orang tua memperhatikan fisik bayinya secara detail. Tujuannya untuk memastikan bayi terlahir dalam bentuk yang sempurna. Kemudian Anda mungkin mendapati, si kecil menangis tanpa air mata!
Tenang Moms, semua bayi baru lahir memang menangis tanpa air mata. Kenapa begitu, ya?
Mengutip buku Expecting Baby? The Complete Guide to Pregnancy, Birth, and Your Baby’s First Six Weeks, karya Dr Penelope Law dan Debbie Beckerman, kelenjar yang membentuk air mata atau kelenjar lakrimal memang sudah ada pada bayi baru lahir . Hanya saja kerjanya belum maksimal, sehingga tidak memproduksi air mata.
Kelenjar lakrimal ini terletak pada area luar, di atas kelopak mata. Lalu, saluran air mata yang terletak di sudut dalam tiap mata belum sepenuhnya terbentuk pada bayi baru lahir . Hal inilah yang membuatnya menangis tanpa air mata, Moms.
ADVERTISEMENT
Alhasil saat menangis, hanya keluar suara lengkingan dan wajahnya berubah menjadi merah. Bayi baru mengeluarkan air mata sekitar usia dua minggu, tapi ada pula yang mengalaminya mulai usia 2-6 bulan. Perkembangan bayi memang bisa sangat bervariasi.
Namun ketika bayi sudah berusia 6 bulan dan belum mengeluarkan air mata, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak, Moms. Mengutip laman Parenting, bayi menangis tanpa air mata bisa jadi tanda dehidrasi atau saluran air matanya tersumbat.
Pada kebanyakan kasus, saluran air mata yang tersumbat sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Dokter biasanya akan memijat area mata bayi secara lembut untuk mengatasi hal ini.