Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kenapa Posisi Bayi di Dalam Kandungan Bisa Sungsang?
15 September 2018 12:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Selama masa kehamilan, bayi di dalam kandungan akan terus berputar dan mengubah posisinya. Fase ini biasanya hanya berlansung hingga usia kehamilan 36 minggu. Setelah itu bayi umumnya akan menetap pada posisi yang normal dan paling aman untuk dilahirkan, yaitu kepala di bawah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tidak semua bayi berada pada posisi yang normal. Beberapa bayi berada dalam posisi yang tidak normal mendekati waktu persalinan, misalnya berbaring melintang atau berposisi vertikal dengan kaki di bawah atau yang dikenal dengan sungsang.
Ada tiga jenis sungsang yang perlu Anda ketahui. Pertama, bokong dahulu yaitu letak bokong di bawah dengan kedua kaki ke atas. Kedua, sungsang sempurna yaitu posisi bayi seperti jongkok, dan ketiga sungsang tidak sempura yaitu kaki atau lutut berada di bawah.
Secara umum, kehamilan sungsang bukanlah suatu kondisi yang berbahaya. Namun, jika ibu mengandung bayi sungsang, maka melahirkan secara normal bisa berisiko. Oleh karena itu, untuk keselamatan ibu dan byai, dokter akan menyarankan operasi caesar.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi di dalam kandungan berada dalam posisi sungsang, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Rahim Elastis
Rahim yang elastis biasanya hanya terjadi pada ibu yang sudah pernah melahirkan. Karena rahim elastis, bayi berpeluang besar berputar hingga minggu ke-37 ke atas.
2. Berat Janin Rendah
Bobot tubuh janin yang rendah saat di dalam kandungan bisa membuat bayi bebas bergerak. Di usia kehamilan 28-34 minggu, tubuh bayi seharusnya sudah membesar sehingga tidak bisa bebas bergerak. Pada usia tersebut, umumnya ia sudah menetp di satu posisi. Jika posisinya salah, bisa disebut sungsang.
3. Hamil Kembar
Memperebutkan tempat sudah pasti terjadi bila dalam satu rahim ada lebih dari satu janin. Setiap janin berusaha mencari tempat yang nyaman, sehingga ada kemungkinan bagian tubuh ynag lebih besar, misalnya bokong, berada di bawah rahim dan membuat posisi sungsang.
ADVERTISEMENT
4. Panggul Sempit
Sempitnya ruang panggul juga bisa mendorong bayi mengubah posisinya menjadi sungsang.
5. Hidramnion
Hidramnion merupakan kondisi di mana volume air ketuban ibu hamil melebihi normal. Jika kondisi ini terjadi, maka janin bisa lebih leluasa bergerak meski sudah memasuki trimester ketiga.
6. Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir. Hal itu juga bisa mengurangi luas ruangan di dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih luas, seperti di bagian atas rahim.
7. Kelainan Bawaan
Ada beberapa kelainan bawaan yang menyebabkan posisi bayi di dalam kandungan sungsang. Misalnya seperti bagian bawah rahim yang lebih besar dari bagian atas, atau janin cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.
ADVERTISEMENT