Kiat agar Bayi Tidak Kekurangan Zat Besi

4 November 2019 9:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging Bebek Jadi Salah Satu Sumber Zat Besi Foto: Shutterstock/AS Food studio
zoom-in-whitePerbesar
Daging Bebek Jadi Salah Satu Sumber Zat Besi Foto: Shutterstock/AS Food studio
ADVERTISEMENT
ASI menjadi makanan terbaik untuk tumbuh kembang bayi, karena mengandung nutrisi lengkap sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Namun, setelah berusia 6 bulan bayi perlu diberi makanan pendamping ASI (MPASI), ini karena ASI saja sudah tidak lagi mencukupi.
ADVERTISEMENT
Adapun salah satu nutrisi yang tidak lagi didapatkan secara maksimal adalah zat besi. Padahal zat besi merupakan salah satu komponen penting untuk memproduksi sel darah merah baru, sebaliknya apabila tidak terpenuhi maka bayi berisiko terkena anemia.
Lantas bagaimana caranya agar zat besi bayi bisa terpenuhi?
Ilustrasi MPASI Bayi Foto: Shutterstock
“(Pemenuhan kebutuhan) zat besi dari ASI tidak sampai 10 persen, jadi perlu ditambah dengan makanan pendamping ASI,” tegas Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, selaku profesor gizi medik dalam acara peluncuran CERELAC Risenutri di Mall Kota Kotasablanka, Jakarta, pada Jumat (31/9).
Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa pemberian MPASI tidak boleh sembarangan. Lalu, bagaimana caranya? Pertama, dengan memberikan MPASI di waktu yang tepat, Moms.
“Yang kedua MPASI harus adekuat, maksudnya mencukupi. Artinya harus mencukupi tambahan kalori, protein, vitamin A dan zat besi yang diperlukan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi pada bayi, Anda bisa memberikan si kecil makanan yang mengandung zat besi tinggi. Contohnya daging merah dan hati ayam. Lalu jenis kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang merah, kacang kapri dan kacang almond termasuk jenis kacang-kacangan yang punya zat besi tinggi. Kacang juga diketahui memiliki antioksidan tinggi, sehingga bisa meningkatkan suplai oksigen ke jantung.
hati ayam Foto: Shutterstock
Poin selanjutnya adalah memberikan MPASI secara responsif sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang bayi. Dan terakhir, pastikan MPASI yang masuk ke tubuh si kecil adalah aman dan higienis untuk meminimalisir penyakit di saluran cernanya.
Lalu seperti apa penanganan untuk bayi yang sudah terlanjur kena anemia? Anda perlu memberi suplemen, baik berupa sirup atau obat tetes, Moms. Dr. Saptawati mengingatkan bahwa Anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang tepat.
ADVERTISEMENT
Pun hal ini berlaku untuk bayi yang terkena anemia saat berumur 3 bulan. Pemberian suplemen boleh dilakukan meski si kecil belum diberi MPASI, begitu menurut dr Saptawati.
“Sebenarnya pemberian suplemen zat besi diberikan kalau anak memang kekurangan zat besi jadi kita mesti tahu betul (dan) diperiksa darahnya, hemoglobin-nya rendah, zat besi-nya rendah, kemudian harus ke dokter: apakah cukup dengan makanan atau harus suplemen,” tutupnya.