Lebih Baik Mana, Bayi Merangkak Dulu atau Langsung Bisa Berjalan?

1 April 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi merangkak di karpet Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak di karpet Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tidak semua anak melalui tahap bayi merangkak. Sebagian dari mereka ada yang langsung berdiri lalu mulai perlahan berjalan. Anda mungkin merasa bangga karena berpikir si kecil mencapai milestone lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya mana yang lebih baik, bayi merangkak dulu atau langsung bisa berjalan?
Moms, Anda harus tahu bahwa fase merangkak sebenarnya sangat penting dilalui bayi. Hal itu dipaparkan Annelia Sari Sani, psikolog dari Petak Pintar Center for Learning Problems dan Klinik Psikologi RSAB Harapan Kita.
“Merangkak adalah fondasi penting untuk perkembangan otak, juga untuk melatih koordinasi gerak agar lebih terampil, luwes dan stabil!" jelas Annelia Sari Sani, psikolog dari Petak Pintar Center for Learning Problems dan Klinik Psikologi RSAB Harapan Kita, saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Mengutip laman Baby Center, bayi umumnya mulai merangkak di usia 7-10 bulan. Memasuki usia 11 bulan, biasanya bayi sudah mampu merangkak ke sana kemari, dan mengeksplorasi isi rumah, Moms.
Tahapan bayi merangkak hingga bisa berdiri sendiri Foto: Shutterstock
Annelia menambahkan, melalui merangkak bayi mempersiapkan otot dan syarafnya menuju gerakan yang lebih matang seperti berjalan serta berlari. Ia mengembangkan kontrol postural dan kekuatan otot antigravitasi tubuhnya, baik otot-otot di sekitar pinggul, pangkal paha maupun perut. Semua ini adalah kunci kesiapan untuk berdiri tegak secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, bayi yang tidak pernah merangkak cenderung lebih sulit menyeimbangkan bahunya. Alhasil, saat ia mencoba berdiri, ia akan mudah jatuh. “Jika bayi mudah jatuh saat mencoba berdiri, ia cenderung akan takut mencoba lagi. Ini akan menghambat prosesnya belajar berjalan,” tambah Annelia.
Tak hanya itu, merangkak juga membantu perkembangan otak si kecil, sebab merangkak ternyata dapat menstimulasi koordinasi belahan otak kanan dan kiri agar bekerja selaras.
"Merangkak memungkinkan bayi membuat koneksi antara kedua belahan otak, di mana lengan kiri dan kaki kanan bergerak selaras satu sama lain, sementara lengan kanan dan kaki kiri berada dalam gerakan sebaliknya," papar Irma Gustiana Andriani M.Psi, Psi, psikolog dari Ruang Tumbuh.
Ilustrasi bayi merangkak Foto: Shutterstock
Jadi Moms, memang sebaiknya bayi melewati tahap merangkak terlebih dahulu sebelum berjalan. Sebab merangkak membawa banyak manfaat untuk kesiapan motorik, koordinasi mata, melatih keseimbangan, hingga menstimulus otak. Anda bisa merangsang si kecil untuk merangkak dengan sering-sering meletakkan tubuhnya dalam posisi tengkurap atau tummy time.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana jika sudah diberikan stimulasi bayi belum juga bisa merangkak? Haruskah orang tua khawatir?
"Wajar bila orang tua cemas saat bayinya tidak merangkak. Karena fase bayi merangkak memang memberi banyak manfaat dan mendukung perkembangan optimal pada bayi," kata Anne, "Tetapi selama kemampuan motorik kasar bayi seperti berguling dan duduk terus dipantau oleh dokter atau bidan melalui pemeriksaan rutin, Anda tidak perlu khawatir.“
Anne menambahkan, mekanisme apa pun yang digunakan untuk bergerak dan mengeksplorasi lingkungannya akan memungkinkan bayi mengembangkan koordinasi dan keseimbangan. Termasuk dengan cara berguling, merayap, meluncur, menyeret perut, dan lain sebagainya.