Mamografi Rutin Sejak Usia 40 Tahun Bisa Cegah Kanker Payudara

2 Mei 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan melakukan mamografi, pemeriksaan kanker payudara. Foto: Juice Verve/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan melakukan mamografi, pemeriksaan kanker payudara. Foto: Juice Verve/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker tertinggi yang banyak menyerang wanita di Indonesia. Bahkan, terjadi pergeseran usia pengidap kanker, dari yang sebelumnya di kelompok usia 55 tahun ke atas, menjadi di bawah 50 tahun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, diagnosis kanker bukanlah akhir dari segalanya. Bila kanker terdeteksi sejak dini melalui hasil skrining, maka peluang untuk sembuhnya pun juga besar.
Maka dari itu, Satuan Tugas Layanan Pencegahan Amerika Serikat (U.S. Preventive Services Task Force) membuat pedoman terbaru terkait pencegahan dan skrining untuk mencegah atau mendeteksi dini kanker payudara.
Dikutip dari Associated Press, Satgas Layanan Pencegahan AS mengeluarkan panduan agar wanita bisa melakukan mamografi rutin sejak usia 40 tahun. Mamografi atau mammogram merupakan pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi kelainan di area payudara, salah satunya yang mengarah pada kanker. Mamografi disarankan untuk dilakukan setiap dua tahun sekali hingga berusia 74 tahun.
"Merupakan suatu kemenangan mengetahui bahwa mereka [wanita] semakin menyadari manfaat skrining pada usia 40-an," ungkap Dr. Therese Bevers dari MD Anderson Cancer Center. Bevers tidak terlibat dalam pengajuan rekomendasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara kelompok medis lain, termasuk American College of Radiology dan American Cancer Society, menyarankan mamografi dilakukan bukan dua tahun sekali, melainkan setiap tahun dimulai pada usia 40-45 tahun.
Penurunan usia cukup besar pada rekomendasi terbaru. Sebab, pada rekomendasi sebelumnya disebutkan bahwa pemeriksaan mamografi dilakukan paling lambat pada usia 50 tahun.
Perubahan rekomendasi ini merupakan respons terhadap meningkatnya jumlah penderita kanker di kalangan wanita berusia 40 tahunan. Dan menjadi bukti bahwa mamografi yang dilakukan lebih awal dapat membantu menyelamatkan nyawa.
"Tingkat kanker payudara di kalangan wanita berusia 40-49 tahun meningkat rata-rata dua persen per tahun dari tahun 2015 hingga 2019," tulis keterangan National Cancer Institute, dilansir NBC.
Di Amerika Serikat sendiri, kanker payudara masih menjadi penyebab kematian akibat kanker kedua terbanyak pada wanita. Setiap tahunnya, sekitar 240 ribu orang didiagnosis kanker payudara, dan 43 ribu orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Dengan meningkatnya kejadian kanker payudara pada wanita berusia 40-an, hal ini menunjukkan bahwa mamografi sangat bermanfaat," jelas ketua satgas, Dr. Wanda Nicholson.
Panel ahli independen memperkirakan bahwa rekomendasi terbarunya, yang diterbitkan pada Selasa (30/4) di jurnal JAMA, dapat menyelamatkan hingga 20 persen lebih banyak nyawa dibandingkan pedoman sebelumnya.
Namun, pedoman ini tidak berlaku bagi perempuan yang memiliki riwayat kanker payudara, pernah mengalami kelainan pada biopsi selanjutnya, atau wanita dengan kondisi genetik tertentu yang mengarah pada kanker payudara. Justru kelompok-kelompok rentan tersebut perlu diskrining lebih awal dan sering.